News

Survei IPO: Elektabilitas Prabowo Makin Moncer Efek Limpahan Suara Anies dan Ganjar


Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei periode 1-7 Januari 2024 terkait elektabilitas capres dan cawapres di Pilpres 2024. Hasilnya Prabowo Subianto masih mantap menduduki posisi pertama.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengatakan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mengalami penurunan elektabilitas jika dibandingkan dengan hasil survei IPO pada November 2023. Sedangkan capres 02 Prabowo Subianto alami kenaikan.

“Terjadi penurunan elektabilitas Anies Baswedan sebesar 0,6 persen, Prabowo alami peningkatan 4 persen, dan Ganjar Pranowo alami penurunan 3,4 persen. Sehingga jika dihitung saat ini, elektabilitas Anies 31,1 Persen, Prabowo 42,2 persen, sedangkan Ganjar 24, 9 persen dan yang tidak menjawab dan tidak tahu 1,5 persen” ujar Dedi dalam rilis survei bertajuk ‘ Isu Sosial Kemasyarakatan dan Politik’ di Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Dedi menjelaskan bahwa ada pergeseran sekitar 4 persen dari pemilih Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang berpindah ke Prabowo.

“Durasi pergeseran sejak November hingga Desember ini memungkinkan Prabowo bisa alami peningkatan stabil dan berhasil lampaui 50 persen pada Februari mendatang,” kata Dedi.

Namun, Dedi tak menampik bahwa bisa saja elektabilitas Anies atau Ganjar akan kembali naik pada periode berikutnya yang membuat kesempatan Pilpres berlangsung dua putaran semakin besar.

Diketahui, survei dilakukan pada periode 1-7 Januari 2024, melibatkan sebanyak 1200 responden. Survei menerapkan metode multistage random sampling yang tersebar proporsional di seluruh Provinsi di Indonesia. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (Margin of Error/MoE) 2,50 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.

Peneliti terlebih dahulu menentukan sejumlah Desa untuk menjadi sample, pada setiap desa akan dipilih secara acak menggunakan random kish grid paper sejumlah 5 rukun tetangga (RT), pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih 1 responden dengan pembagian laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor kuesioner genap, total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50 persen. Pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak.

Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden. Untuk menguji validitas responden dan proses wawancara, Survei ini dilengkapi dengan aktifitas spot check pada 15 persen sampel dari total populasi sampel.

Back to top button