Arena

Surat Protes Belum Direspons, PSSI Ungkap 4 Dosa Wasit Narsullo Kabirov


PSSI telah melayangkan surat protes kepada AFC atas kinerja wasit Nasrullo Kabirov saat memimpin pertandingan Indonesia melawan Qatar dalam laga perdana Grup A Piala Asia U-23 2024.

Hingga dua hari sejak surat itu dilayangkan atau Kamis (18/4/2024), Sekretaris Jendral PSSI Yunus Nusi, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu respons dari AFC.

“Hari ini saya coba cek lagi apa sudah masuk atau belum respons dari AFC terkait surat yang kami layangkan,” kata Yunus kepada Inilah.com, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Dosa Wasit Narsullo Kabirov Bawa Qatar Unggul

Laga Indonesia melawan Qatar di Jassim Bin Hamad Stadium, Senin (15/4/2024) dalam partai perdana Piala Asia U-23, berakhir dengan kemenangan tuan rumah Qatar 2-0.

Kepemimpinan wasit, asal Tajikistan Nasrullo Kabirov menuai sorotan lantaran dinilai acak kali mengambil keputusan merugikan buat Timnas Indonesia U-23.

Yunus ungkap PSSI sudah melayangkan surat protes ke pihak Sekretaris Jendral AFC, Datuk Seri Windsor John. Dalam surat bernomor BT1/BT12/MR/N-N/YN yang diterima Inilah.com, terdapat empat poin keberatan  yang disampaikan PSSI terhadap kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov.

“Kami dengan ini ingin menyatakan kekecewaan kami yang mendalam atas keputusan wasit yang menggemparkan, yang menurut kami tidak adil dan sangat menggelisahkan. Bias yang begitu terang-terangan seharusnya tidak diperbolehkan menghancurkan integritas permainan. Ini merupakan penghinaan langsung terhadap upaya besar yang dilakukan oleh tim kami dalam pertandingan,” tulis kalimat pembuka dalam surat yang ditandatangani oleh Yunus Nusi.

1. Kartu Kuning Rizky Ridho Berujung Penalti untuk Qatar

Poin keberatan pertama yakni terkait pelanggaran yang dilakukan oleh Rizky Ridho pada menit 41 yang berujung penalti untuk Qatar.

Saat itu Ridho berupaya mencegah pergerakan Mahdi Salem yang ingin memenangkan bola dari umpan lambung.

Menurut PSSI, penting untuk menjelaskan tindakan Rizky Ridho tidak bermaksud melakukan kontak dengan wajah pemain Qatar. Meskipun demikian, wasit memberinya kartu kuning dan memberikan Qatar penalti.

2. Dua Kartu Kuning Ivar Jenner Berujung Kartu Merah

Kemudian poin keberatan kedua yakni terkait pelanggaran yang melibatkan pemain Indonesia Ivar Jenner dan Mehdi Salem di menit 14, dan menit 46 oleh pemain yang sama.

Pada pelanggaran pertama, PSSI berargumen bahwa kejadian tersebut merupakan kejadian fifty-fifty. Selain itu, pada pelanggaran kedua, harap dicatat bahwa niat pemain tersebut adalah untuk menghindari kontak dengan pemain Qatar.

“Selain itu, tingkat kontak dinilai minimal. Namun demikian, pemain tersebut diberi kartu kuning kedua, dan dikeluarkan dari lapangan,” tulis keterangan dalam surat.

3. Dorongan Terhadap Marselino Ferdinan tak Berbuah Pelanggaran

“Dosa ketiga sang pengadil yakni kegagalan untuk mengakui penolakan yang terang-terangan atas peluang mencetak gol yang jelas bagi pemain kami Marselino Ferdinand di menit 68,” tambahnya. 

Saat itu, sang pengadil tidak bereaksi apa-apa ketika Marselino Ferdinan dengan jelas didorong oleh pemain Qatar U-23.

Di saat bersamaan Marselino tengah memperoleh peluang emas, tetapi dorongan dari pemain bernomor punggung 5, Al Hashimi Moh Saldin, justru menggagalkan peluang tersebut.

“Meskipun menghadapi gawang dan dipaksa jatuh, tidak ada pelanggaran yang diadili oleh wasit,” lanjut keterangan dalam surat PSSI.

4. Insiden Witan Sulaeman Ditekel Keras Pemain Qatar hanya Berbuah Kartu Kuning

Poin keempat yakni insiden tackle yang dilakukan oleh pemain Qatar terhadap pemain Timnas U-23, Witan Sulaeman pada menit 59.

Saat itu pemain Qatar, Hassan melakukan tekel kepada Witan Sulaeman yang menggiring bola ke arah kotak penalti. Lalu Kabirov langsung meniup peluit.

Sepintas sang wasit terlihat mengeluarkan kartu merah, namun pada akhirnya pemain tuan rumah hanya mendapat kartu kuning.

Back to top button