News

Surabaya Bakal Jadi Pusat Perdagangan Bila Ibu Kota Pindah ke Kalimantan

Surabaya memiliki kesiapan menjadi pusat perdagangan dan jasa apabila pusat pemerintahan jadi berpindah ke Kalimantan. Pasalnya secara geografis dan historis Surabaya merupakan kota maritim. Memiliki letak yang sangat strategis dan juga menjadi pintu gerbang bagi wilayah Indonesia timur.

Wakil wali kota Surabaya Armuji mencontohkan seperti di Amerika pusat pemerintahan di Washington DC dan pusat perdagangan di New York. Begitu juga Tiongkok, pusat Pemerintahan di Beijing dan pusat perdagangan di Shanghai.

“Saya yakin kalau ibu Kota negara pindah ke Kalimantan, Surabaya akan menjadi pusat perdagangan dan jasa. Apalagi letak Surabaya yang sangat strategis,” kata Armuji di Surabaya, Senin (24/1/2022).

Armuji menekankan faktor yang mendukung Kota Surabaya menjadi pusat perdagangan adalah, kapasitas pelabuhan di kota Surabaya. Lokasi persinggahan kapal itu masuk urutan ke-45 pada tahun 2019 dan masuk daftar 100 pelabuhan di dunia dengan produksi bongkar muat kontainer terbanyak versi Lloyd’s List.

“Infrastruktur jalan yang terkoneksi dengan tol panjang juga mendukung arus keluar dan masuk barang. Sehingga menjamin distribusi barang berjalan lancar,” ucapnya.

Pemerintah pusat memastikan akan melangsungkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Ibu Kota baru itu bernama Nusantara.

Sesuai situs ikn.go.id, pembangunan IKN membutuhkan waktu puluhan tahun yakni dari 2022 sampai 2045 nanti. Di periode 2022-2024, mulai melakukan pemindahan tahap awal ke kawasan IKN.

Seperti pembangunan infrastruktur utama seperti Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI dan perumahan, juga meliputi pemindahan ASN tahap awal. Serta pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500.000 penduduk tahap awal.

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button