Market

Starbucks Gaet Pelanggan Kaum Gen Z Tajir untuk Bisa Bertahan

Starbucks Corp punya strategi khusus untuk bertahan menghadapi resesi global. Sebab Starbucks menargetkan kalangan anak muda atau Generasi Z/Gen Z kaya raya atau tajir dalam menjual kopi mereka.

“Pelanggan yang lebih muda, pelanggan Gen Z itu cenderung memiliki lebih banyak uang bebas dan kesetiaan mereka kepada Starbucks cukup signifikan dan dapat diprediksi,” tutur Chief Executive Officer Sementara Starbucks Howard Schultz, mengutip dari Reuters, Jumat (4/11/2022).

Berdasarkan data yang Starbucks miliki, lebih dari setengah basis pelanggan mereka di Amerikan Serikat (AS) adalah Gen Z dan milenial. Bahkan berkat kesetiaan dan loyalitas pelanggan dari kelompok tersebut, Starbucks sanggup mendongkrak dua persen pendapatan dalam perdagangan aftermarket di tengah ancaman resesi global.

Schultz mengaku tidak merasa khawatir dengan ancaman resesi global yang banyak analis dan investor prediksi. Bahkan Starbucks malah optimis mereka akan mencatatkan pertumbuhan 7 hingga 9 persen pada 2023, terutama di tengah kondisi ekonomi yang memburuk.

“Kami sangat prihatin dan rendah hati dengan lingkungan. Tetapi kami merasa bahwa kami memiliki sumber daya, pengetahuan, sejarah, dan inovasi untuk menghasilkan jenis angka yang kami rasa sangat percaya diri,” ucap Schultz.

Dia mengatakan peluncuran produk dan campuran format toko baru, mencakup drive-through dan konter carry-out, sanggup membantu Starbucks bertahan.

Hingga saat ini permintaan Starbucks di Amerika Utara masih tetap kuat. Adapun penurunan terjadi di China, namun angkanya tidak seburuk yang diproyeksikan pada kuartal keempat 2022. Sedangkan pendapatan per saham ada di angka US$0,81, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi analis sebesar US$0,72.

Penjualan Starbucks di AS naik 11 persen pada kuartal keempat, karena kembalinya menu Pumpkin Spice Latte yang ikonik.

Lompatan tersebut membantu Starbucks meredam pukulan dari penurunan 16 persen penjualan di China yang menerapkan kebijakan ketat nol-covid.

Angka penjualan global Starbucks diprediksi hanya sanggup menyentuh 4,2 persen. Faktanya, hingga saat ini Starbucks mencatat penjualan tumbuh 7 persen.

Back to top button