Market

Sri Mulyani Getol Bersih-bersih DJP, Kasus Pajak Paulus Apa Kabar?

Di tengah gencarnya aksi bersih-bersih Direktorat Jenderal Pajak (DJP), ada pertanyaan menohok untuk Menkeu Sri Mulyani. Kasus pajak Paulus Tumewu apa kabar?

Analis ekonomi dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra mempertanyakan skandal pajak saat Sri Mulyani menjabat menteri keuangan (menkeu) di era SBY, sekitar 2006.

“Kita menolak lupa. Ingat skandal pajak Paulus Tumewu, era Sri Mulyani, zaman SBY pada 2006. Jadi, saya enggak begitu yakin kasus patgulipat pajak bisa hilang begitu saja. Ini seperti gunungan es,” ungkapnya kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (27/2/2023).

Pada 2006, lanjut Gede, Sri Mulyani yang baru menjabat menkeu, mengeluarkan surat Menteri Keuangan No SR-173/MK/03/06 tanggal 1 Oktober 2006. Ternyata, surat tersebut ditujukan kepada Kejaksaan Agung (Kejagung).

Kala itu, Kejagung tengah menggarap dugaan penyelewengan pajak Paulus Tumewu sebesar Rp400 miliar. “Karena ada surat itu, Kejagung menghentikan penyidikan dan penuntutan atas kasus pajak Paulus Tumewu, demi kepentingan umum. Nah, ini harus dibuka kepada publik,” imbuhnya.

Lalu siapa Paulus Tumewu? Paulus Tumewu adalah bos Grup Ramayana, Dia juga adik ipar dari buronan Edy Tanzil. Terpidana korupsi era Orba, melalui kredit Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Golden Key Group (GKG), senilai Rp1,3 triliun. Eddy dikabarkan kabur ke China.

Pada 2006, majalah Forbes sempat menempatkan Paulus Tumewu di posisi orang terkaya nomor 14 di Indonesia. Nilai kekayaannya saat itu mencapai US$440 juta. “Pada 2007, kasus ini sudah dilaporkan ke KPK. Namun tidak mendapat respons. Baru pada 2010, kasus ini ramai di kalangan DPR,” beber Gede.

Sekitar April 2010, kata dia, anggota DPR dari Fraksi PPP, Ahmad Yani sempat menyatakan adanya potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp300 miliar. “DPR pun mengagendakan pemanggilan terhadap Sri Mulyani dan penyidik Kejaksaan Benato Priyatno, serta mantan Dirjen Pajak Darmin Nasution, dan Marsilam Simanjuntak,” ungkapnya.

Rencana pemanggilan oleh DPR sedianya dilakukan pada Mei 2010, namun keburu menguap tak jelas arahnya. Pada 5 Mei 2010, Sri Mulyani mengundurkan diri sebagai menkeu. “Dirinya langsung terbang ke Bank Dunia menjadi managing director di Amerika Serikat. Ini ada apa,” pungkasnya.

Back to top button