Market

Sinergi Pemerintah-Pelaku Usaha, 8 Jenama Lokal Tampil di L’adresse Trade Showroom pada Paris Fashion Week 2024


Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, menghadirkan delapan jenama lokal Indonesia pada L’adresse Trade Showrooom pada Paris Fashion Week (PFW) 2024 yang dijadwalkan berlangsung pada 1-4 Maret 2024 di Premierre Classe, Jardin des Tuilleries, Paris, Prancis.

Kedelapan jenama itu tampil dalam agenda resmi Koleksi Musim Gugur/Dingin 2024 (Autumn/Winter 2024) dengan tajuk ‘TALENT INDONESIA’. Kehadiran mereka dalam rangkaian acara PFW adalah wujud dukungan pemerintah dalam memajukan jenama Indonesia di kancah fesyen global.

“Kali ini menjadi tahun ketiga Indonesia berpartisipasi di L’adresse Trade Showrooom pada PFW. Kami sangat menghargai kolaborasi Kemendag, KBRI Paris, dan pelaku usaha yang sangat baik untuk mewujudkan cita-cita jenama Indonesia yang dikenal di kancah fesyen internasional,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi.

Kedelapan jenama lokal yang berpartisipasi adalah Artkea, Shiroshima Indonesia, Jenna & Kaia, 3mongkis, Khasoe, Jewel Rocks, Aidan & Ice, dan Long Story Short.

“Keikutsertaan untuk tahun ketiga ini merupakan capaian tersendiri karena produk lokal Indonesia membuktikan keuletan, konsistensi dalam berkreasi, dan kemampuan kolaborasi untuk ketiga kalinya. Usaha mereka membuahkan hasil dengan terpilih tampil pada L’adresse Trade Showrooom pada PFW,” kata Duta Besar Indonesia untuk Prancis Mohamad Oemar hadir dalam pembukaan Trade Showroom.

Penampilan delapan jenama lokal pada L’adresse Trade Showrooom ini merupakan etalase perdagangan (trade showroom) bersifat business-to-business. L’adresse Trade Showrooom mempertemukan pelaku usaha dengan pembeli di sektor modest fashion dan produk turunannya seperti aksesori dan kosmetik dari seluruh dunia.

Dalam pelaksanaan kegiatan pameran dagang sektor fesyen tahun ini, Kemendag dan KBRI Paris berkolaborasi dengan L’adresse Paris Agency sebagai agensi fesyen yang memberi konsultasi kepada jenama Indonesia untuk dapat mempersiapkan koleksi mereka serta memfasilitasi penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) dengan pembeli internasional.

Sementara itu, Didi menyatakan, Kemendag terus berupaya mendiversifikasi produk ekspor dan salah satunya melalui modest fashion yang berusaha menjawab tren konsumen dunia.

State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023 mencatat, dua miliar penduduk Muslim dunia menghabiskan sekitar US$2,29 triliun pada 2022 untuk produk halal antara lain makanan, obat- obatan, kosmetik, fesyen, hingga wisata.

Sementara itu, total pengeluaran konsumen Muslim untuk fesyen, dalam hal ini pakaian dan alas kaki, tercatat sebesar US$318 juta pada 2022 atau meningkat 8,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Pengeluaran ini diprediksi meningkat 6,1 persen menjadi US$428 juta pada 2027.

“Kita optimistis Indonesia dapat memanfaatkan peluang tren pasar dunia ini, terutama mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Selain itu, perkembangan industri modest fashion kita saat ini maju pesat dengan dukungan berbagai keunggulan. Di antaranya dukungan berupa kekayaan budaya, semakin baiknya ekosistem rantai pasok, desain yang unik, kualitas yang baik, serta keberadaan industri niaga elektronik yang semakin berkembang,” kata Didi.

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Merry Maryati menyatakan, partisipasi jenama Indonesia di kancah internasional seperti PFW merupakan salah satu upaya pemerintah mendukung produk kreatif Indonesia.

Hal ini dilakukan agar jenama-jenama produk kreatif Indonesia semakin dikenal luas oleh masyarakat internasional.

“Kami berharap lebih banyak lagi jenama Indonesia hadir di pasar global dan menjalin kontak bisnis yang erat dengan pembeli internasional. Selain dukungan promosi produk modest fashion ke pasar global, fokus pemerintah juga mendorong terjadinya transaksi bisnis yang menguntungkan bagi pelaku usaha nasional,” kata Merry.

Merry menambahkan, keikutsertaan Kemendag di PFW tahun ini merupakan kelanjutan dari program Kemendag sebelumnya yakni Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW). JMFW hadir sebagai wadah untuk mempromosikan potensi produk modest fashion Indonesia. Hal ini sejalan dengan dengan visi Indonesia untuk mendeklarasikan diri sebagai pusat modest fashion dunia di 2024.

Atase Perdagangan RI Paris Ruth Joanna Samaria menambahkan, keikutsertaan para jenama lokal Indonesia pada PFW sejak 2022 telah menunjukkan respons yang positif di para pembeli fesyen internasional.

Para pembeli fesyen internasional telah lama menjadikan PFW tolok ukur tren produk fesyen global.

“Selanjutnya, KBRI Paris ingin mengajak seluruh kementerian dan lembaga untuk bersama-sama membawa lebih banyak lagi jenama lokal Indonesia ke ajang Paris Fashion Week,” tutup Ruth.

Nilai ekspor fesyen Indonesia ke dunia selama periode 2019-2023 tercatat tumbuh positif sebesar 11,3 persen. Pada 2023, nilai ekspor tercatat US$20,19 miliar atau naik signifikan bila dibandingkan dengan nilai ekspor 2019 yang sebesar US$14,79 miliar. 
 

Back to top button