News

Sinan Ogan Jadi Kunci Putaran Kedua Pemilihan Presiden Turki

Meski meraih kurang dari 6 persen suara, tapi sosok Sinan Ogan dipandang menjadi sosok penentu di putaran kedua pemilihan presiden (pilpres) Turki.

Hingga Senin (15/5/2023) sore waktu Indonesia, total jumlah surat suara yang dibuka dewan penyelenggara pemilu Turki telah mencapai angka 99,38 persen dengan calon petahana Presiden Recep Tayyip Erdogan unggul, tapi tetap tak menyentuh angka 50 persen.

Dengan total suara yang sudah masuk perhitungan ini maka bisa dipastikan bahwa pilpres Turki kali ini akan dilaksanakan dua putaran dengan capres Sinan Ogan yang akan menjadi kunci dari siapa yang memenangkannya.

Berdasarkan sumber Anadolu Agency, saat ini total suara yang diraih Erdogan sudah berada di angka 49,42 persen dan diikuti pesaing utamanya Kemal Kilicdaroglu dengan jumlah suara 44,95 persen. Hingga berita ini ditulis, Sinan Ogan hanya meraih total suara 5,20 persen.

Walau terlampau jauh dari suara Erdogan dan Kilicdaroglu, namun peran Ogan dipandang sangat penting saat pilpres Turki masuk putaran kedua nanti.

Sosok Sinan Ogan dibandingkan capres lainnya terbilang salah satu sosok yang agak kontroversial, khususnya dari sisi kebijakannya mengenai keimigrasian. Pria yang disinyalir mengambil pandangan sayap kanan itu sempat menjanjikan jika ia menang sebagai Presiden Turki nanti maka ia akan memulangkan imigran Suriah kembali ke negaranya yang ternyata cukup didukung oleh masyarakat Turki.

Dengan meraih suara di angka 5 persen, dan bila ditambah dengan peraihan suara capres Muharrem Ince yang mundur jelang hari pemungutan suara maka sosok Ogan bisa menjadi penentu apakah Erdogan kembali jadi presiden atau ini menjadi era baru bagi negara tersebut dengan sosok Kilicdaroglu sebagai orang nomor satunya.

Terkait perkembangan pilpres Turki, warganet negara itu yang mendukung pihak oposisi disebut emosi dengan hasil penghitungan suara di Kota Kahramanmaras. Pasalnya sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Senin, peraihan suara Erdogan di wilayah tersebut menyentuh angka lebih dari 71 persen padahal ini merupakan lokasi pusat gempa yang mengguncang Turki pada 6 Februari 2023.

Peraihan suara itu membuat banyak pendukung Kilicdaroglu menumpahkan kekesalannya di media sosial dengan tak sedikit yang mengklaim bahwa pada saat bencana alam itu terjadi banyak masyarakat di wilayah yang terdampak merasa kecewa dengan lambatnya respons Erdogan dalam penanganan korban.

Back to top button