Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pembangunan sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa Kali Ciliwung menjadi yang pertama di Indonesia.
Hal itu disampaikan Anies saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan proyek yang berlokasi di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).
“Ini adalah proyek pertama kali dan bahkan pertama kali di Indonesia ada penyaringan seperti ini,” kata Anies sembari semringah.
Anies menambahkan, proyek sistem saringan sampah ini bisa jadi pionir dan bukan tidak mungkin akan tersebar di seluruh tempat di Jakarta bahkan Indonesia.
“Nah kita lihat nanti seberapa efektif. Secara teoritik efektif ini, kita lihat di lapangan. Nanti bisa dikembangkan di semua tempat, bahkan bukan hanya di Jakarta tapi di seluruh Indonesia, dan inilah proyek pertama,” tutur Anies.
Pembangunan sistem ini telah melalui kajian yang matang. Konsep perencanaan pun sudah dibahas bersama ITB (Institut Teknologi Bandung) dan disepakati dengan BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane).
“Kemudian dibahas, didiskusikan, dan diputuskan untuk dilakukan pembangunan saringan sampah di tempat sebelum masuk pemukiman yang padat, kawasan yang lebih padat,” lanjut Anies.
Anggaran pembangunan ini pun telah dicanangkan Pemprov DKI Jakarta sejak 2020. Anies menyebut, telah menyiapkan dana sekitar Rp195 miliar guna merealisasikan pembangunan sistem pengambilan dan treatment sampah badan air pertama itu.
Anies berharap sistem saringan di perbatasan ini dapat meminimalisir sampah masuk ke wilayah Kota Jakarta. Ia menyebut, jumlah sampah yang melintas di Kali Ciliwung bisa mencapai 52 ton per hari. “52 ton per hari setara dengan satu Bus Transjakarta jenis tronton,” ungkap Anies.
“Kalau ini dibiarkan tiap bulan akan berada di pintu air Manggarai dengan jumlah yang fantastis,” sambung dia.
Proyek pembangunan ini diharapkan bisa segera rampung sebelum akhir 2022. “Mudah-mudahan bisa jadi kebaikan untuk warga Jakarta,” ucap Anies.
