Arena

Shuttle Piala Dunia U-17 di GBT Amburadul, PSSI: Masyarakat Belum Terbiasa ke Stadion Pakai Bus

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menyebut penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia masih berjalan sesuai rencana.

Mungkin anda suka

Terkait adanya kekacauan shuttle bus untuk penonton di GBT pada hari pertama Piala Dunia U-17, tidak besar pengaruhnya ke seluruh acara.

“Animo masyarakat sangat baik, banyak orang yang nonton menikmati pertandingan Piala Dunia ini. Hambatan mungkin ada dari tim peserta, tetapi itu hanya terkait masalah akses. Karena di tim lain lancar,” ucap Arya membuka dalam keterangannya, Minggu (12/11/2023).

Arya memang tak secara khusus berbicara terkait persoalan bus antar jemput yang memicu penumpukan di Stadion GBT. Namun, tangan kanan Erick Thohir di Kementerian BUMN itu menegaskan bahwa masyarakat perlu terbiasa datang ke Stadion tanpa kendaraan pribadi.

“Masyarakat Indonesia ini belum terbiasa saja datang ke stadion dengan menggunakan bus, maupun menggunakan kendaraan pribadi dan parkir di bus. Tapi enggak apa-apa ini pembelajaran buat kita, karena FIFA punya standar sendiri untuk transportasi menuju stadion,” katanya.

Semula kekacauan terjadi tak lama setelah laga Indonesia versus Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023) malam. Dalam laga itu, Indonesia berhasil menahan imbang 1-1 wakil Amerika Latin.

Para suporter yang hendak kembali ke titik awal keberangkatan bus di Balai Kota Surabaya, terjebak berjam-jam dan harus berjalan kaki, akibat tak kunjung mendapatkan tumpangan shuttle bus di area Stadion.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru menegaskan pihaknya akan segera melakukan evaluasi operasional shuttle bus dari Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menyusul terjadinya kekacauan.

“Kita sudah maksimal ya, memang tidak sebanding antara orang (penumpang) dengan bus. Harapannya, berangkat itu kan bisa beberapa kali antar, nah pulangnya mereka minta segera, bersamaan. Kalau waktu bersamaan kan butuh proses waktu pengangkutan,” kata Tundjung, Sabtu (11/11/2023) kemarin.

Jam operasional kendaraan antar jemput itu mulai dibuka pada pukul 12.00 WIB dan berakhir di pukul 22.00 WIB. Masing-masing angkutan yang disediakan punya kapasitas sekitar 60 bangku.

Beberapa lokasi penjemputan yang ditetapkan antara lain Balai Kota Surabaya, Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Terminal Osowilangun, UPT Uji Kendaraan Bermotor (KIR) Tandes, dan kawasan Ciputra World.

Back to top button