News

Sentil Jokowi, Cak Imin Ingatkan Pemilu Bukan Ajang Memaksakan Kehendak


Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin)  mengingatkan demokrasi harus bisa dirasakan seluruh warga negara dan tidak boleh ada pemaksaan kehendak. Salah satunya melalui Pemilu yang harus betul-betul berlangsung adil dan jujur.

“Demokrasi harus diperkuat. Tidak boleh ada yang menjadikan Pemilu ini sebagai pemaksaan kehendak,” kata Cak Imin dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (25/1/2024).

Cak Imin mengemukakan hal itu saat menghadiri Haul Mbah Abu Umar di Pondok Pesantren Ar-Roudloh Berbaur, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (24/1/2024) malam.

Lebih lanjut, ujar Cak Imin memaparkan, seluruh pihak termasuk aparat sepatutnya mampu menjaga Pemilu 2024 terselenggara dengan baik. Dengan begitu, kata ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, masyarakat dapat menyuarakan aspirasinya dengan baik dan sesuai hati nurani.

Dia lalu turut menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan presiden maupun menteri boleh ikut kampanye dan memihak kepada salah satu pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres).

“Aparat harus netral, itu perintah undang-undang, termasuk presiden. Presiden punya hak pilih, tetapi presiden kalau memihak harus cuti dari presiden,” kata Cak Imin.

Dia lalu menyebut dirinya dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan ingin setiap warga negara harus tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku.

“Negara ini negara hukum, Bukan negara kekuasaan. Semua harus tunduk pada hukum. Tidak boleh hukum ditaklukkan oleh kekuasaan,” ujar Cak Imin menambahkan.
 

Back to top button