News

Semilir Kabar Angin yang Mengiringi Tuntutan Ferdy Sambo

Jumat, 20 Jan 2023 – 14:28 WIB

C1fc340d 6ac0 47f3 B718 6db2b585e137 - inilah.com

Sidang perkara pembunuhan Brigadir J di PN Jaksel, Rabu (14/12/2022) mengungkap tidak adanya DNA milik Ferdy Sambo yang tertinggal dalam alat bukti senjata api. (Ilustrasi: Inilah.com/Haviez Ali)

Bukan kabar angin. Menko Polhukam Mahfud MD secara eksplisit mengungkap adanya gerakan dari loyalis Ferdy Sambo, yang berupaya mengintervensi hukum. Tujuannya agar eks Kadiv Propam Polri lolos dari hukuman maksimal dalam perkara pembunuhan Yosua Hutabarat (Brigadir J). Mahfud menyebut loyalis yang dimaksud berpangkat jenderal, dan bergerilya agar Ferdy Sambo yang akhirnya dituntut pidana seumur hidup lolos dari pidana mati.

Malam sebelum Ferdy Sambo digelandang dari Mabes Polri ke Mako Brimob lantaran ditengarai melanggar kode etik berkaitan dengan perkara pembunuhan Brigadir J, terjadi kegaduhan kecil di rumah pribadi eks Kasatgassus Merah Putih, di Saguling III, Duren Tiga, Jaksel. Sejumlah perwira tinggi hadir di sana. Setidaknya hingga Sabtu (6/8/2023) dini hari, mereka berjaga-jaga agar sang jenderal yang skenario menutupi pembunuhan Brigadir J sudah terungkap buntut pengakuan Bharada E, bakal dijemput paksa. (Baca: Kedigjayaan Ferdy Sambo Ciptakan Malam Penuh Thriller di Trunojoyo)

Operasi penjemputan yang direncanakan oleh tim dari Brimob batal, lantaran di lokasi turut hadir sejumlah perwira yang memegang komando. Terpantau adanya mobil keluar-masuk dari Jalan Saguling III, baik melalui akses samping Hotel Cipta maupun Kompleks Polri Duren Tiga, sejak Jumat (5/8/2023) malam hingga dini hari. Setidaknya, hingga sekitar pukul 02.00 WIB-03.00 WIB, dalam waktu yang tidak berbarengan, terlihat mobil pertama merek Pajero atau Fortuner keluar dari Kompleks Polri ke arah Kemang atau Mampang, disusul mobil kedua merek Panther dengan plat polisi mengarah ke Kalibata.

Menko Mahfud tidak mengungkap siapa sosok bintang yang disebutnya melakukan gerakan bawah tanah. Dia hanya menyinggung pangkat brigjen yang berupaya memengaruhi institusi kejaksaan maupun pengadilan. Sedangkan berdasarkan informasi yang beredar, satuan yang menjaga Ferdy Sambo di Saguling III ketika itu berasal dari Densus 88. Namun soal ini, pihak Polri tidak memberi penegasan. Begitu pula dengan pernyataan Mahfud yang terkesan blak-blakan tetapi hati-hati.

“Ada yang bilang soal brigjen mendekati A dan B, brigjennya siapa saya suruh sebut ke saya, nanti saya punya mayjen banyak kok. Kalau Anda punya mayjen yang mau menekan pengadilan atau kejaksaan, di sini saya punya letjen. Jadi pokoknya independen saja,” ujar Mahfud, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Bukan rahasia Ferdy Sambo memiliki loyalis lantaran lama menjabat Kasatgassus Merah Putih, satuan elite milik Polri yang di luar struktur. Sejumlah figur polisi jagoan tergabung dalam satgassus itu. Pernyataan Mahfud yang menyinggung adanya upaya intervensi menandakan pula bahwa upaya lobi-lobi memengaruhi vonis pengadilan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo bukan kabar angin pula.

Indikasi upaya intervensi juga dapat terbaca dari beredarnya video percakapan ketua majelis hakim yang mengadili perkara pembunuhan Brigadir J yakni, Wahyu Iman Santoso, dengan seseorang yang membicarakan kasus dengan terdakwa Ferdy Sambo. Mahfud turut mengomentari video viral itu dan menilainya sebagai bentuk teror kepada hakim. Apakah ini permainan dari pihak yang sama dengan yang memagari Ferdy Sambo di Saguling? Perlu keberanian bagi penegak hukum untuk menyelidikinya.

Mahfud meyakini pengadilan dan kejaksaan bersikap independen dalam menangani perkara Ferdy Sambo Cs, terlepas adanya pro-kontra tuntutan terhadap lima terdakwa yang dianggap ringan. Tak terkecuali keluhan dari pihak korban. Pro-kontra yang muncul memaksa Jampidum Fadil Zumhana berkomentar. Dia menolak pula tim jaksa penuntut umum dituding masuk angin dalam menuntut masing-masing terdakwa.

“Masuk angin? Enggak ada masuk angin. Saya tegaskan, dari awal proses prapenuntutan tidak ada masuk angin, bekerja dengan penuh keterbukaan,” ujar Fadil dalam konferensi pers di Kejagung, kemarin.

Back to top button