Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (25/6/2022) berpeluang menguat terbatas seiring kenaikan beberapa harga komoditas. Pada saat yang sama, pasar menunggu arah sentimen dari bank sentral AS, The Fed. Inilah saham-saham pilihannya.
Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, IHSG mengalami kenaikan sebesar 3,53% disertai dengan net buy investor asing sebesar Rp420,06 miliar selama sepekan lalu. “Di awal minggu ini, Senin, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannnya tetapi terbatas,” katanya dalam ulasan yang rilis di Jakarta, Senin (25/6/2022) pagi.
Ia memperkirakan, potensi penguatan indeks saham domestik berada dalam kisaran support 6.828 dan resistance 6.932.
“Potensi tersebut terdorong oleh beberapa sentimen positif yang berasal dari menguatnya harga komoditas,” ungkap Edwin.
Harga batu bara menguat 6,3%, crude palm oil (CPO) 2,57%, nikel 3,52%, emas 0,69% dan timah 0,6%. “Ini terjadi di tengah sentimen positif yang datang dari turunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun di level 2,754%,” papar Edwin.
Di lain sisi, lanjut dia, perkiraan penguatan terbatas IHSG tersebut datang dari pelaku pasar yang menunggu pengumuman dari The Fed pada hari Rabu, 27 Juli 2022. “The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan FFR sebesar 75 bps,” tuturnya.
Menurut Edwin, setelah The Fed menaikkan FFR di tanggal 27 Juli tersebut, bank sentral AS itu diperkirakan masih akan melanjutkan kenaikan FFR hingga akhir tahun 2022. “Angkanya menjadi ke level 3,5% hingga 4%,” ucapnya.
Karena itu, pelaku pasar tinggal menunggu bagaimana reaksi di FX Market untuk nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dan Bond Market untuk Obligasi Indonesia tenor 10 tahun hingga akhir tahun 2022.
Menurut Edwin, jika The Fed menaikkan FFR hingga 3,5% sampai 4%, apakah dolar AS versus rupiah masih bisa bertahan di level 15.000-an dan Yield Obligasi Indonesia 10 tahun masih bisa bertahan di 7,2% hingga 7,3%.
Saham-saham Pilihan
Di atas semua itu, ia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dalam kisaran support 5.400 dan resistance 6.000. Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 5.700 dengan target harga di 6.000 dan stop-loss di 5.400.
- PT Harum Energy Tbk (HRUM) dalam kisaran support 1.540 dan resistance 1.710. Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 1.625 dengan target harga di 1.710 dan stop-loss di 1.540.
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dalam kisaran support 1.690 dan resistance 1.870. Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 1.780 dengan target harga di 1.870 dan stop-loss di 1.690.
- PT Timah Tbk (TINS) dalam kisaran support 1.360 dan resistance 1.500. Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 1.430 dengan target harga di 1.500 dan stop-loss di 1.360.
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dalam kisaran support 1.860 dan resistance 2.060. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 1.960 dengan target harga di 2.060 dan stop-loss di 1.860.
- Rekomendasi beli juga berlaku untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
