Market

Saweran Para ‘Naga’ untuk Bangun Bandara Singkawang


Di balik pembangunan Bandara Singkawang di Kalimantan Barat, ternyata tidak hanya disokong Sugiarto Kusuma alias Aguan yang dikenal pendiri Agung Sedayu Group. Beberapa pengusaha besar cawe-cawe di bandara yang ditargetkan beroperasi bulan ini. .

Menariknya, menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi karya Sumadi, sumber pendanaan untuk proyek bandara senilai Rp620 miliar ini, tidak semuanya dari negara. Hanya Rp270 miliar yang dibiayai APBN, sisanya tang Rp350 miliar berasal saweran para konglomerat kakap yang masuk kelompok sembilan naga.

“Kami membangun ini (bandara Singkawang) dengan Pemda, plus banyak putra-putra Singkawang menjadi donatur untuk mengembangkan bandara ini. termasuk perpanjangan runway dari 1.400 meter menjadi 2.000 meter (dibangun 600 m),” kata Budi Karya, dikutip Kamis (21/3/2024).

Selain Aguan, sejumlah pengusaha kondang ikut mendabai bandara yang diresmikan Presiden Jokowi pada Rabu (20/3/2024). Yakni, Prajogo Pangestu, Pui Sudarto, Franky Oesman Widjaja (Sinar Mas) hingga Anthony Salim (Salim Group).

Pembangunan bandara ini, kata Budi Karya, dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Corporate Social Responsibility (CSR) para pengusaha papan atas itu.

“Pemerintah memang berkeinginan untuk membangun banyak bandara, tetapi alokasi APBN relatif tidak banyak, kita butuh dukungan daripada swasta ini. Contoh lah apa yang terjadi di Singkawang ini,” terangnya lagi.

Di luar itu President Director Pulauintan sekaligus salah satu pengusaha yang menyumbang pembangunan bandara ini, Pui Sudarto, sempat merinci sejumlah pengusaha ternama yang ikut menyumbang dana pembangunan.

Mereka adalah Dirut PT Hartono Wira Tanik (HWT) Heru Budi Hartono, Pui Sudarto sendiri, Anthony Salim, Prajogo Pangestu, Sugianto Kusuma atau Aguan, dan Franky Oesman Widjaja. Keenam sosok ini menyumbang sekitar Rp 155 miliar.

“Totalnya Rp 155 miliar kalau lengkap. Satu dari pak Heru (Budi Hartono), kedua saya Pui, ketiga pak Anthony Salim, Keempat pak Prajogo Pangestu, kelima pak Aguan, keenam Franky dari Sinarmas,” jelas Pui.

“Tapi ada juga sumbang material seperti pak Eka (Tjandranegara) sumbang kaca dan keramik,” terangnya lagi.

Secara rinci Pui menjelaskan dana CSR ini digunakan untuk membangun terminal dan ruang tunggu bandara, serta sisanya untuk perpanjangan landasan pacu dari 1.400 meter menjadi 2.000 meter (atau sepanjang 600 meter).

“Iya total Rp 155 miliar yang kita (Aguan-Prajogo Pangestu CS) sumbangkan,” tegasnya lagi.

Sebagai tambahan informasi, Bandara Singkawang ini dibangun mulai 2019 sampai dengan 2023. Bandara ini rencananya akan diresmikan pada Maret 2024 nanti dan beroperasi pada April 2024.

Bandara ini memiliki runway sepanjang 1400 m x 30 m, taxiway 200 m x 18 m, apron 100 m x 50 m, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi yang dananya pembangunannya menggunakan APBN tadi.

Sementara, gedung terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi yang sejauh ini progres pembangunan sudah mencapai 95% (tersisa pengisian interior terminal dan ruang tunggu) dan perpanjangan runway menjadi 2.000 meter (selesai dalam 1 atau 2 bulan ke depan) dibangun menggunakan dana CSR.

Back to top button