News

Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Solusi bagi Palestina

Arab Saudi menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel hanya akan terjadi apabila ada solusi bagi Palestina.

Juru bicara Kedutaan Saudi di Washington DC, Fahad Nazer, mengakui Israel punya banyak potensi, baik itu dalam hal perdagangan maupun pertukaran budaya.

“Namun agar hal itu terjadi, agar Kerajaan mengambil langkah normalisasi, kami ingin perselisihan inti dengan Palestina untuk diselesaikan terlebih dahulu,” kata Nazer, seperti dikutip dari Middle East Eye, Kamis (15/6/2023).

Ia pun menegaskan posisi Saudi terkait normalisasi dengan Israel telah konsisten, terutama sejak Inisiatif Perdamaian Arab pada tahun 2002 yang menawarkan normalisasi sebagai imbalan perdamaian Palestina.

Selama beberapa bulan terakhir, sejumlah media Israel mengungkap upaya yang dilakukan pemerintah AS untuk membantu normalisasi hubungan Israel dan Saudi.

Bahkan rumor beredar, Gedung Putih ingin mencapai kesepakatan normalisasi Tel Aviv dengan Riyadh dalam waktu 6-7 bulan, sebelum pemilu AS 2024.

Selain solusi bagi Palestina, tuntutan Saudi demi mewujudkan normalisasi hubungan dengan Israel adalah jaminan keamanan dari AS dan bantuan dalam mengembangkan program nuklir sipil.

Meski Saudi tak terlibat dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan dalam perjanjian normalisasi dengan Israel yang ditengahi AS, namun Kerajaan turut terpengaruh akibat kesepakatan ini.

Salah satunya upaya AS menempatkan Israel dalam komando militer AS untuk Timur Tengah atau Centcom, yang memperluas hubungan pertahanan kedua negara.

Tahun lalu Saudi juga secara terbuka bergabung dengan Israel, dalam latihan angkatan laut yang dipimpin AS.

Back to top button