Market

Sambut Masa Depan Lebih Baik, Dirut Bank Sumut Ajak Kampus Belajar dari Sejarah

 

Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sumut, Babay Parid Wazdi mengatakan, sejarah Indonesia merupakan sebuah perjalanan panjang yang penuh lika-liku dan peristiwa penting.

“Dalam era kontemporer ini, kita dihadapkan pada tantangan-tantangan yang kompleks dan beragam, mulai dari isu-isu sosial, politik, ekonomi, hingga lingkungan,” kata Babay dalam acara Seminar Nasional bertajuk Isu-isu Kontemporer dalam Sejarah Indonesia: Perspektif Interdisipliner di Gedung T Amin Ridwan, FIB Universitas Sumatra Utara, Rabu (21/2/2024)

Dalam menghadapi tantangan saat ini, kata Babay, berbagai kajian sejarah, menjadi penting sebagai landasan untuk memahami bagaimana dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang berkembang dari masa ke masa.

Babay menjelaskan, pendekatan interdisipliner menekankan pentingnya melibatkan berbagai bidang, atau disiplin ilmu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu kontemporer ini.

Misalnya, kata Babay, melalui pendekatan ekonomi akan sangat membantu dalam memahami dampak setiap kebijakan terhadap pembangunan ekonomi.

“Melalui pendekatan interdisipliner, kita dapat menggali akar masalah dari isu-isu kontemporer dalam sejarah Indonesia dan mencari solusi-solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi lintas disiplin ilmu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia,” kata Babay.

Selanjutnya, Babay mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjadikan sejarah sebagai cermin dan panduan dalam menghadapi tantangan-tantangan masa kini dan mendatang.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Dekan III FIB USU Muhammad Poejiono dan Wakil Dekan II FIB USU Heristina Dewi, Ketua Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB USU Lila Pelita Hati, Dosen Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB USU Nina Karina.

Serta para narasumber yaitu Mayjend TNI Pujo Widodo (Universitas Pertahanan, Prof Reiza D Dienaputra (Universitas Padjajaran), Dr Zaiyardam Zubir (Universitas Andalas), Prof Bambang Purwanto (Universitas Gadjah Mada). 
 

Back to top button