News

Sambut KTT ke-43 ASEAN, DKI Tertibkan Bangunan Liar di Kolong Tol Tomang

Pemerintah Kota Jakarta Barat menertibkan kolong Tol Dalam Kota, Tomang, tepatnya depan Universitas Trisakti, Grogol Petamburan dalam rangka membersihkan jalur protokol KTT ke-43 ASEAN.

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Umum Satpol PP Jakarta Barat, Edison Butarbutar menyebut penertiban dimulai pembersihan bangunan lapak sampah di bawah kolong tol tersebut lalu dilanjutkan dengan penertiban atribut partai politik di sekitar area tersebut.

Mungkin anda suka

“Kemudian, sampai malam ini (pukul 22.40 WIB), selain menertibkan kolong tol itu, kami berpatroli di sekitar wilayah Grogol Petambura untuk menertibkan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS),” ungkap Edison saat dihubungi pada Jumat (1/9/2023).

Ia menyebut utamanya kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka pembersihan jalur protokol KKT ke-43 Asean.

Kemudian, lanjut dua, juga untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum.

“Sampai sekarang kan dari pihak Jasa Marga (pemilik tol) belum turun regulasinya ya, maka sampai sekarang kita amankan dulu lahannya,” kata Edison.

Edison meminta pihak Jasa Marga memagari kolong Tol Dalam Kota tersebut agar tidak dimasuki oleh para penghuni liar lagi.

“Jadi bisa lah dari Jasa Marga nanti ini (kolong tol) dipagari dan diperindah dengan taman mungkin,” ungkap Edison.

Terpisah, Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaeman mengatakan bahwa selain karena terlihat kumuh, penertiban tersebut dilakukan dalam rangka persiapan menyukseskan pelaksanaan KTT ASEAN pada 4-7 September 2023.

“Kolong tol ini dipakai sebagai tempat mengumpulkan barang-barang bekas. Berdasarkan pendataan, terdapat 8 KK yang menghuni kolong tol. Sehingga kolong tol Tomang yang notabene jalur protokol, jadi terlihat tidak elok. Apalagi di atasnya ini (tol dalam kota) merupakan lintasan para delegasi KTT ASEAN,” ungkap dia.

Selain itu, ia menyebut penertiban tersebut juga sebagai langkah antisipasi terhadap populasi pemukiman kumuh yang semakin bertambah.

“Berdasarkan informasi dari kepolisian, awalnya cuma 3 KK, kini berjumlah menjadi 8 Kepala Keluarga (KK). Mumpung masih sedikit, kita tegakkan aturan,” ungkapnya.

Pihaknya melanjutkan, penertiban melibatkan sebanyak 100 petugas gabungan dari unsur tiga pilar serta pihak Jasa Marga.

Adapun yang ditertibkan adalah lapak-lapak penghuni kolong tol sudah ditinggal pergi, seperti kursi, meja, lemari serta alas tempat tidur. Petugas juga membongkar kandang ayam, serta mengangkut tiga ekor anjing.

“Ada 100 petugas dari Sudis Bina Marga, Lingkungan Hidup, Sumber Daya Air, Satpol PP, Dishub, aparat kepolisian, dan koramil serta Jasa Marga selaku pemilik lahan. Mereka angkut semua barang dan lapak ke truk sampah,” ujar dia.

Adapun penertiban, kata Agus, dilakukan secara persuasif kepada para penghuni kolong tol.

Setelah ditertibkan, lanjut Agus, kolong tol seluas kurang lebih 1000 meter ini akan dipagar besi oleh pihak Jasa Marga.

“Jadi pasca penertiban, pihak Jasa Marga langsung memagari area ini. Selanjutnya, nanti kita berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk membuat taman, serta gudang satpol PP, untuk pengawasan area agar tidak ada lagi yang menghuni kolong tol,” tambahnya.

Back to top button