News

SAKSI Yakin Elite PDIP Ketar-ketir KPK Serius Buru Harun Masiku


Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Universitas Mulawarman (Unmul) Herdiansyah Hamzah Castro meyakini ada kekhawatiran yang dirasakan oleh elite PDIP dengan langkah Komisi Pemberantasan Komisi (KPK) mempercepat pencarian buronan Harun Masiku.

Adapun langkah percepatan yang mulai diambil oleh lembaga anti rasuah yaitu dengan memeriksa (28/12) dan menggeledah rumah Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan, di Banjarnegara di Jateng (12/12). Wahyu merupakan penerima suap dari Harun Masiku.

“PDIP pasti ketar-ketir kalau sampai Harun serius diburu oleh KPK,” kata Castro saat dihubungi Inilah.com, Sabtu (30/12/2023).

Menurut Castro, Harun merupakan layaknya kotak pandora dalam  kasus korupsi suap pergantian antar waktu (PAW) DPR RI tahun periode 2019-2024.

“Karena Harun itu kunci utama untuk menyasar orang-orang yang terlibat, termasuk petinggi-petinggi partai yang kerap kali disebut-sebut,” jelas dia.

Diketahui, perkara bermula ketika caleg PDIP Dapil Sumatera Selatan I Nazarudin Kiemas meninggal. KPU memutuskan perolehan suara Nazarudin, yang merupakan suara mayoritas di dapil tersebut, dialihkan ke caleg PDIP lainnya, Riezky Aprilia.

Akan tetapi, Rapat Pleno PDIP menginginkan agar Harun Masiku yang dipilih menggantikan Nazarudin. PDIP sempat mengajukan fatwa ke Mahkamah Agung (MA). Mereka juga menyurati KPU agar melantik Harun. Meski begitu, KPU bersikeras dengan keputusannya melantik Riezky. Uang suap yang diberikan kepada Wahyu Setiawan diduga untuk mengubah keputusan KPU tersebut.

KPK kemudian melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada 8 Januari 2020. Ada delapan orang yang ditangkap dalam operasi senyap itu. Empat orang kemudian ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Harun Masiku dan Wahyu Setiawan. Dua tersangka lainnya yaitu eks Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Agustiani Tio Fridelina, dan kader PDIP Saeful Bahri

Nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun mencuat dalam fakta persidangan. Saat persidangan Mei 2021, nama Hasto Kristiyanto disebut. Advokat PDIP Donny Tri Istiqomah menyebut Hasto mengetahui upaya pergantian ini. Terdakwa pemberi suap, Saeful Bahri, juga diketahui sebelumnya merupakan staf Hasto. Bahkan, Wahyu Setiawan juga pernah berjanji membuka dugaan keterlibatan Hasto.

Back to top button