Kanal

Kapan Hari Raya Lebaran 2023?

Kapan Hari Raya Idul Fitri menjadi pertanyaan yang sering terlontar ketika menjelang akhir Ramadan. Masyarakat menunggu kepastian. Apalagi ada kemungkinan, tanggal Lebaran antara Muhammadiyah, NU, dan pemerintah pada tahun 2023 ini berbeda.

Sebenarnya perbedaan tanggal Lebaran adalah hal yang biasa terjadi di Tanah Air. Kalangan umat Islam tidak mempermasalahkan lagi tentang perbedaan ini. Menurut laman resmi Kemenag RI, perbedaan penetapan 1 Syawal tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam memahami nash (dalil) dan metode pengambilan hukumnya (istinbath).

Penentuan awal dan akhir Ramadan di Indonesia menggunakan dua metode yakni hisab (perhitungan) dan rukyat (pengamatan). Rukyat memerlukan verifikasi kriteria untuk menghindari kemungkinan keliru. Sementara itu, hisab tidak bisa menentukan masuknya awal bulan tanpa adanya kriteria. Sehingga kriteria menjadi dasar pembuatan kalender berbasis hisab yang dapat digunakan dalam prakiraan rukyat.

Jadwal Lebaran menurut Muhammadiyah

Muhammadiyah menjadi satu-satunya lembaga yang telah menetapkan jadwal Lebaran tahun 2023 ini. Muhammadiyah, mengutip situs resminya menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada Jumat tanggal 21 April 2023. Bukan sembarangan, penentuan tersebut didasarkan pada posisi geometris benda-benda langit seperti matahari, bumi, dan bulan.

PP Muhammadiyah mengungkapkan penetapan itu berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah 1444 H, resmi ditetapkan 1 Ramadan pada 23 Maret 2023, 1 Syawal pada 21 April 2023, dan 1 Zulhijjah pada 19 Juni 2023.

Penetapan tersebut didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar, menegaskan bahwa penetapan ini bukan berdasar pada penampakan bulan, melainkan posisi geometris matahari-bumi-bulan.

Dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, bulan komariah baru dimulai jika pada hari ke-29 berjalan saat matahari terbenam terpenuhi tiga syarat, yaitu telah terjadi ijtimak, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk.

Kapan Lebaran di Arab Saudi?

Bagaimana dengan Arab Saudi? Pemerintah Arab Saudi baru saja mengumumkan tanggal libur lebaran 2023 di negaranya. Khusus untuk libur swasta, telah ditetapkan libur selama empat hari, terhitung mulai 21 April 2023. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial Arab Saudi.

Dalam sebuah postingan di Twitter, kementerian mengatakan bahwa karyawan di sektor swasta dan nirlaba akan menikmati empat hari libur. Jam kerja terakhir yakni Kamis, 20 April 2023. Beberapa karyawan bahkan diperkirakan baru akan mulai kembali bekerja pada Kamis, 27 April 2023.

Meski sudah menentukan hari libur Lebaran, namun pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan tanggal resmi Hari Raya Idul Fitri. Tapi, dengan menghitung kalender waktu puasa Ramadan, kemungkinan hari raya Idul Fitri di Arab Saudi jatuh pada 21 April 2023. Sesuai perhitungan astronomi, Ramadan akan berlangsung selama 29 hari tahun ini. Bulan suci dimulai di Arab Saudi sejak Kamis, 23 Maret 2023. Jika perhitungan selama 29 hari puasa, maka hari lebaran di Arab Saudi akan dirayakan pada 21 April 2023.

Sementara berdasarkan Pusat Astronomi Internasional di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada 21 April 2023. Artinya dan sama dengan Muhammadiyah. Dilansir dari Gulf News, perhitungan bulan di Arab Saudi menggunakan sistem Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS).

Bagaimana dengan pemerintah Indonesia?

Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat Penetapan Awal Syawal 1444 Hijriah pada Kamis, 20 April 2023. Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, dalam kalender hijriah, tanggal 20 April 2023 merupakan tanggal 29 Ramadan 1444 H.

Melalui sidang isbat nantinya, Kemenag akan mengundang beberapa pihak. Mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi-organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk menentukan 1 Syawal 1444 Hijriah. Pelaksanaan Sidang Isbat biasanya dibagi menjadi tiga tahap.

Sidang akan diawali dengan tahap seminar pemaparan posisi hilal awal Syawal 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi oleh tim hisab rukyat Kemenag. Data hisab yang dilaporkan oleh tim ‘hisab rukyat’ Kemenag selanjutnya akan dibahas dalam Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1444 H yang dilaksanakan setelah salat Maghrib dan tertutup untuk umum.

Kedua, pemerintah akan melakukan rukyatul hilal di 123 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal sendiri merupakan merupakan aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan mata telanjang atau dengan bantuan alat seperti teleskop pada saat matahari terbenam.

Nantinya, hasil pemantauan hilal akan menjadi salah satu parameter yang dipertimbangkan sebelum pemerintah menetapkan awal Syawal 1444 H. Tahapan terakhir dalam pelaksanaan Sidang Isbat adalah telekonfersi pers hasil Sidang Isbat yang nantinya akan disiarkan secara langsung oleh berbagai media.

Dalam penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal 2023, pemerintah menggunakan kriteria yang mengacu pada kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) 2021. Posisi bulan di Indonesia sesuai kriteria baru MABIMS, yaitu tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Bagaimana dengan hari lebarannya warga Nahdlatul Ulama (NU). NU hingga saat ini belum menetapkan jadwal Lebaran tahun 2023. Biasanya, keputusan NU akan tergantung pada keputusan pemerintah.

Indonesia membebaskan penentuan tanggal 1 Syawal kepada masing-masing lembaga dan umat. Pemerintah tetap menghargai segala perbedaan pendapat antarpihak. Ini berbeda dengan di beberapa negara yang menganut keputusan hakim atau keputusan negara dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan yang harus diikuti oleh semua pihak.

Negara-negara seperti Arab Saudi dan Malaysia memegang kaidah keputusan hakim atau keputusan negara sehingga bisa menghilangkan perbedaan penentuan awal dan akhir Ramadan. Jika pemerintah sudah memutuskan, semua umat harus mengikutinya.

Back to top button