Pelatih ganda campuran Indonesia Herry Iman Pierngadi menyikapi hasil kurang memuaskan yang diraih anak asuhnya Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas di Swiss Open 2024.
Rinov/Phita terpaksa angkat koper lebih awal setelah tumbang dari wakil China Taipei Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin lewat rubber game, 21-19, 15-21, 15-21.
Hasil ini berbanding terbalik jika berkaca dari sepak terjang keduanya di Orlean Masters 2024. Di mana dalam turnamen Super 300 itu, Rinov/Phita mampu melesat hingga final sebelum akhirnya kalah atas Cheng Xing/Zhang Chi 18-21, 15-21 dalam tempo 68 menit.
“Cara bermain atau pola main Rinov/Pitha di gim kedua berubah dan banyak mati sendiri. Kualitas fokusnya juga berkurang karena lawan juga bagus,” kata Herry IP mengomentari performa Rinov/Phita, Kamis (21/3/2024).
Mantan juru racik ganda putra itu menilai, pasangan peringkat 17 dunia tampil kurang tenang hingga berulang kali membuat kesalahan.
“Di gim ketiga dari awal main mati sendirinya terlalu banyak, masih belum bisa stabil mengubah pola mainnya dan kebiasaan errornya sering berulang terus,” ujar Herry IP.
Herry IP sejatinya membebankan target pada keduanya untuk lolos ke partai puncak di beberapa turmanen tur Eropa, termasuk French Open, Orleans Masters, Swiss Open dan Spain Masters.
Sekalipun keikutsertaan anak asuhnya di tur Eropa semata-mata untuk mengejar poin kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.”Spain Masters masih lanjut karena kans ke Olimpiade masih terbuka,” kata Herry IP menutup.
