Hangout

Rian D’Masiv Curhat Jalan Kaki 5 KM Buat Manggung ke Kampanye Akbar AMIN di JIS


Kampanye akbar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, menjadi sorotan khusus di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2/2024) pagi ini. Diikuti oleh ribuan pendukung dari berbagai daerah, acara ini juga menampilkan sederet artis lokal untuk meramaikan suasana, termasuk penampilan dari Nasidaria dan Band D’Masiv.

D’Masiv, yang seharusnya mengisi acara pada pukul 09.00 WIB, mengalami kendala serius dalam perjalanan mereka menuju JIS. Meskipun mendapatkan fasilitas pengawalan dari aparat kepolisian, kondisi lalu lintas yang semrawut membuat mereka terjebak dan akhirnya harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer untuk sampai ke lokasi.

Keterlambatan ini mengakibatkan D’Masiv hanya dapat membawakan 2 dari 7 lagu yang direncanakan. Sang vokalis Rian Ekky Pradipta, melalui akun media sosial X @RianEkkyP, membagikan pengalaman mereka dengan semangat, “Jalan kaki 5 KM menuju JIS.. pake patwal gak nembus.. harusnya tampil jam 9 pagi jadi jam 12 kurang menjelang sholat dzuhur.. alhasil hanya 2 lagu dari yang harusnya 7 lagu tapi seruu ????”

Acara kampanye ini tidak hanya menjadi ajang pamer kekuatan politik, tetapi juga menegaskan pesan toleransi dari Anies Baswedan. Sebelum memulai orasi politiknya, Anies menyampaikan imbauan kepada para relawan AMIN untuk menghormati pendukung dari pasangan calon lain. 

Pidato politik Anies, yang dimulai sekitar pukul 10.40 WIB, didampingi oleh Muhaimin Iskandar dan ketua umum partai pengusung, menggarisbawahi pentingnya menjaga suasana kondusif menjelang masa tenang dan pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari.

Kampanye di JIS menjadi simbol dari perjuangan dan dedikasi pasangan AMIN serta para pendukungnya, sekaligus menunjukkan komitmen mereka terhadap nilai-nilai demokrasi dan toleransi. Dengan JIS yang penuh sesak oleh pendukung, arus lalu lintas di sekitar stadion juga terpengaruh, menandakan antusiasme tinggi masyarakat terhadap proses demokrasi.

Back to top button