Market

Usai Pandemi, Menaker Ida Sebut Pengangguran Mulai Turun Jadi 5,4 Persen

Pengangguran yang disebabkan karena pandemi Covid-19 saat ini mulai berkurang. Penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan dan UMKM menjadi peran utama. Saat pandemi, penggangguran mencapai 6,2 persen dan saat ini sudah turun menjadi 5,4 persen.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziah mengklaim pengangguran turun dalam dua tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 yang menyatakan jutaan tenaga kerja terserap ke pasar kerja.

“Kita syukur sekali lagi, karena kemauan kesadaran dari stakeholder ini, pengangguran Alhamdulillah kita bisa tekan,” kata Menaker Ida Fauziah saat di Malang, pada Selasa, (29/8/2023).

Menurut Menaker Ida, pandemi Covid-19 membuat tingkat pengangguran di Indonesia berada di angka 6,2%, tetapi seiring berjalannya waktu pengangguran itu turun hingga 5,8% di 2022 atau mencapai 8,42 juta pengangguran yang tersebar di Indonesia.

“Di 2020 kita sedih banget, pengangguran kita 6,2%. Tapi Alhamdulillah turun 5,8, dan Alhamdulillah sekarang pengangguran 5,4%. Dan kita bisa ceritakan kalau lihat data BPS 2022 ke 2023, kita bisa serap tenaga kerja 3 juta lebih secara nasional, dan pengangguran bisa kita turunkan sekitar 450 ribu, dalam kurun waktu 2022 ke 2023,” jelas menteri kelahiran Mojokerto ini.

Adapun salah satu alasan mengapa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia berkurang karena banyak perusahaan – perusahaan dan sektor umkm yang menyerap tenaga kerja. Khusus di wilayah Malang, menurut Menaker Ida, sektor swasta mulai mampu menyerap ratusan tenaga kerja.

Dari data BPS terungkap bahwa jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2023 sebanyak 146,62 juta orang, naik 2,61 juta orang dibanding Februari 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,24 persen poin.

Penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta orang, naik sebanyak 3,02 juta orang dari Februari 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum serta Aktivitas Jasa Lainnya, masing-masing sebesar 0,51 juta orang.

Sebanyak 83,34 juta orang (60,12 persen) bekerja pada kegiatan informal, naik 0,15 persen poin dibanding Februari 2022.

Persentase setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,95 persen poin dan 0,33 persen poin dibandingkan Februari 2022.
Jumlah pekerja komuter Februari 2023 sebesar 7,18 juta orang, naik sebesar 0,11 juta orang dibanding Februari 2022.

Sedangkan untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen, turun sebesar 0,38 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022.

Data BPS itu juga mengungkapkan jika terdapat 3,60 juta orang (1,70 persen) penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (0,20 juta orang). Untuk kategori Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,26 juta orang). Sementara tidak bekerja karena COVID-19 (0,07 juta orang); dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (3,07 juta orang).

Back to top button