News

Guncangan Gempa Tuban Terasa hingga Semarang, PNS di Kantor Gubernur Berhamburan


Guncangan gempa Tuban terasa hingga ke wilayah Kota Semarang pada Jum’at (22/3/2024), sekitar pukul 15.53 WIB. Akibat guncangan gempa yang terasa cukup keras itu, sejumlah PNS dan tamu yang berada di dalam kantor Gubernur Jawa Tengah keluar ruangan untuk mengevakuasi diri.

Salah satu PNS bernama Ani mengaku, gempa cukup terasa. Kemudian, ia keluar untuk melanjutkan tugasnya di luar. “Yang siang tadi terasa, ini lebih keras lagi. Makanya saya keluar,” ujarnya, dikutip Inilahjateng, Jumat (22/3/2024).

Sementara, salah satu petugas bernama Poer menambahkan usai ada guncangan gempa itu, lift gedung dimatikan. “Tadi siang lantai atas tidak terasa, yang ini sampai terasa. Jadi sementara lift dimatikan demi keamanan,” katanya.

Salah satu warga Ngalian bernama Wiyatik juga mengaku terasa guncangan gempa juga terasa kuat. “Yang siang tadi enggak begitu kerasa, ini yang barusan  kerasa sekali,” katanya.

Sebelumnya Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mencatat sebanyak delapan gempa susulan terjadi secara berturut sejak gempa besar pertama pada siang ini mulai sejak pukul 11.22 WIB- 13.31 WIB.

Gempa pertama yang berpusat di laut pada jarak 132 kilometer timur laut Kota Tuban itu berkekuatan 6 magnitudo, di koordinat 5,74 Lintang Selatan (LS) dan 112,32 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.

Selanjutnya disusul sebanyak delapan kali aktivitas gempa bumi yang terbesar bermagnitudo 5,3 hingga terkecil 3,2 magnitudo.

Lokasi pusat gempa susulan terpantau oleh BMKG berpusat di 152 kilometer timur laut Rembang, Jawa Tengah, 153 kilometer barat laut Lamongan, Jawa Timur, 175 kilometer barat laut Surabaya, Jawa Timur, dan 612 kilometer timur laut Jakarta.

Dampak getaran berskala intensitas III-IV (MMI) dirasakan oleh masyarakat di Jawa Tengah (Bawean, Jepara, Kudus, Semarang, Blora Pekalongan). Selanjutnya, Jawa Timur (Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hasil analisa BMKG menyebutkan rentetan gempa bumi tektonik tersebut berjenis gempa dangkal yang terjadi diakibatkan oleh adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami sehingga warga masyarakat masih aman beraktivitas di pantai ataupun laut.

Back to top button