Hangout

Puasa Tasu’a dan Asyura: Niat dan Keutamaan

Ditulis oleh: Farid Permana Sidik

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Terdapat banyak sekali keistimewaan dan keutamaan di Bulan Muharram, salah satunya adanya puasa Tasu’a dan Asyura.

Puasa sunnah tasu’a dilakukan pada tanggal 9 Muharram. Sedangkan puasa asyura dilakukan tanggal 10 Muharram atau sehari setelah puasa tasua.

Puasa tasu’a dan asyura hukumnya adalah sunnah. Artinya, seseorang akan mendapatkan pahala besar jika mengerjakannya dan tidak mendapat apa-apa apabila meninggalkannya.

Kendati demikian, kedua puasa sunnah tersebut sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini tak lain dikarenakan puasa tasu’a dan asyura menyimpan banyak keutamaan bagi mereka yang mengerjakannya.

Pada tahun ini, jika 1 Muharram 1445 H jatuh pada tanggal 19 Juli 2023, maka puasa tasu’a bertepatan dengan tanggal 27 Juli 2023. Sedangkan untuk puasa asyura akan bertepatan dengan 28 Juli 2023.

Puasa tasu’a dan asyura menyimpan banyak keutamaan bagi mereka yang ridha dan ikhlas  menjalankannya. Oleh sebab itu, kiranya sangat penting untuk meluruskan niat menjalankan puasa sunnah tersebut.

Membaca niat sebelum menjalankan puasa tasu’a dan asyura menjadi sebuah permohonan pada Allah SWT agar diberi kelancaran dan diberikan pahala berlimpah.

Bacaan niat puasa tasu’a dan asyura sendiri terbilang sangat mudah lantaran bacaannya yang pendek. Jika tidak hafal, Anda bisa membacanya secara langsung dengan hati yang khusyu.

Bacaan Niat Puasa Tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Taasuu’aa-a lilaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’ala”

Bacaan Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma asy syuuraa-a lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’ala”.

Doa Buka Tasu’a dan Asyura

Bacaan doa buka puasa tasua dan asyura sama dengan doa buka puasa di bulan ramadan dan puasa sunnah pada umumnya. Setidaknya, ada dua versi doa yang sama-sama shahihnya, yakni sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiin.

Artinya: “Ya Allah karenaMu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Bukhari dan Muslim)

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insya allah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah.” (HR Abu Daud)

Keutamaan Puasa Tasu’a

Bangsa Yahudi ternyata juga melakukan puasa asyura atau puasa di hari ke 10 di bulan Muharram sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi Musa.

Nabi Musa menjalankan puasa sunnah tersebut sebagai bentuk rasa terimakasih dan syukur kepada Allah SWT lantaran telah menenggelamkan Firaun beserta para pengikutnya saat pengejaran di laut merah.

Oleh sebab itu, sebagai pembeda dengan Bangsa Yahudi, Rasulullah menganjurkan puasa tasu’a atau puasa di tanggal 9 muharram sebelum melaksanakan puasa asyura.

Keutamaan Puasa Asyura

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, puasa asyura memiliki keutamaan yang sangat besar bagi mereka yang ikhlas mengerjakannya. Setidaknya, ada tiga keutamaan yang bisa didapat antara lain sebagai berikut:

1. Puasa paling utama

Puasa sunnah tasu’a dan asyura adalah puasa yang paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadhan. saking utamanya, puasa sunnah ini disebut setelah puasa wajib.

Hal ini sesuai dengan hadits yang berbunyi, Rasulullah SAW bersabda,”shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

2. Puasa yang diutamakan Rasulullah

Selain puasa sunnah yang paling utama, puasa tasu’a dan asyura di bulan Muharram adalah puasa sunnah yang sangat diistimewakan dan diutamakan oleh Rasulullah SAW.

Bahkan, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa tidak ada puasa sunnah yang paling utama melebihi puasa asyura.

Dalam sebuah hadits disebutkan, dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,” tidak ada puasa sunnah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi Puasa Asyura,” (HR. Bukhari).

Hadits lain menyatakan bahwa Ibnu Abbas RA pernah berkata, “Aku tidak pernah mendapati Rasulullah SAW menjaga puasa suatu hari karena keutamaannya dibandingkan hari-hari yang lain kecuali hari ini yaitu hari Asyura dan bulan ini yaitu bulan Ramadhan.”

3. Menghapus dosa setahun sebelumnya

Setiap muslim yang percaya dengan hari akhir pasti tergiur dengan keutamaan puasa asyura satu ini. Bagaimana tidak, puasa asyura mampu menghapus dosa satu tahun yang lalu.

Hal ini selaras dengan sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda, “puasa Asyura dapat menghapus dosa satu tahun sebelumnya (HR. Muslim).

4. Mendapat pahala berlimpah

keutamaan lain dari menjalankan puasa asyura dengan ikhlas adalah diberikan pahala yang berlimpah. Allah SWT akan membalas siapa saja dari mereka yang menjalankan puasa asyura dengan ridha.

Dalam hal ini, Syaikh Husain bin Muhammad bin Hasa Addayyari Bakri menulis dalam kitab Tarikhul Khamis bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,” Barangsiapa puasa tanggal 10 Muharram, maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umrah, dan 10.000 orang yang mati syahid.”

Disclaimer: Kanal Penulis Lepas disediakan untuk tujuan informasi umum dan hiburan. Isi dari blog ini hanya mencerminkan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Inilah.com.

Back to top button