News

Proyek Rudal Nasional, KSAL Ungkap Potensi Kerja Sama dengan Turki


Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap potensi menjalin kerja sama dengan Turki bersama-sama membuat peluru kendali (rudal) jelajah anti-kapal di dalam negeri.

Kerja sama itu, tutur dia, merupakan bagian dari rencana pembelian rudal ATMACA buatan perusahaan Turki Rocketsan yang memodernisasi persenjataan kapal-kapal perang TNI AL.

“Rudal ATMACA ini cukup bagus juga, sekelas Harpoon, sekelas Exocet, tetapi buatan Turki, dan ini dari Turki rencananya bersedia buat kerja sama dengan produk lokal, dengan komponen lokal, nanti (itu) bisa diharapkan menjadi rudal nasional. Tetapi itu masih pembicaraan lebih lanjut, belum final,” kata Laksamana Ali di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Dalam paparan PT PAL kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, galangan kapal plat merah itu kemungkinan memasang rudal ATMACA di beberapa kapal, di antaranya untuk Parchim class, Fatahillah class, dan FPB-57 class. Dalam paparannya itu, PT PAL menyebut rudal ATMACA punya daya jelajah hingga 220 kilometer.

Terlepas dari itu, Ali menyebut TNI AL masih mempelajari kapal-kapal mana yang bakal dipersenjatai rudal ATMACA. “Memang ada 41 kapal yang direncanakan melaksanakan refurbishment (modernisasi, red.) secara bertahap, tetapi kita tidak bisa langsung. Kita teliti, pelajari lagi kemungkinan mana yang bisa ditempatkan rudal ATMACA,” tutur Ali.

Diketahui, sejumlah media asing bulan lalu memberitakan Indonesia melalui PT Republik Defesindo membeli 45 unit rudal ATMACA dari Rocketsan yang nantinya diperuntukkan kepada TNI Angkatan Laut.

Jika pembelian itu benar, maka TNI AL menjadi pengguna asing pertama produk rudal jelajah anti-kapal buatan dalam negeri Turki itu. Namun, sejauh ini, Kementerian Pertahanan RI belum mengumumkan secara resmi pembelian rudal ATMACA buatan Turki itu.

Back to top button