Market

Program Energi Bersih, Menkeu Gagal Tagih Janji Negara Maju Rp1.493 Triliun

Menkeu Sri Mulyani menegaskan pencairan dana transisi energi dari komitmen sumbangan negara maju senilai 100 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.493 triliun (Kurs Rp14.938/US$) yang berkepanjangan membuat berbagai proyek transisi energi terbengkalai.

Keluhan tersebut setelah Menkeu usai menghadiri rangkaian kegiatan dalam Paris Summit 2023 yang dipimpin oleh Prancis. Janji sumbangan mereka terungkap ada gelaran G-20 di Bali untuk mendukung energi bersih.

“Langkah konkret dari negara maju sangat dibutuhkan untuk membantu pendanaan aksi iklim, termasuk melalui pemenuhan komitmen sebesar 100 miliar dolar AS per tahun yang hingga saat ini masih belum terpenuhi,” ujarnya seperti mengutip dari keterangan resminya, Minggu (2/7/2023).

Dia menegaskan perubahan iklim tidak bisa dihadapi sendirian sehingga dibutuhkan kerja sama global. Sri Mulyani menyoroti berbagai peran yang bisa dilakukan negara maju dunia, baik dari sisi pembiayaan, teknologi, dan keahlian.

“Saat ini, banyak negara berkembang memiliki keterbatasan dalam pendanaan perubahan iklim. Maka itu, diperlukan dukungan sistem keuangan global, termasuk bank pembangunan multilateral dalam mengatasi kesenjangan pembiayaan (financing gap), terutama untuk negara berkembang,” ucapnya.

Gelaran Paris Summit 2023 itu berlangsung pada 21-23 Juni 2023 di Prancis. Acara ini dihadiri berbagai kepala negara dan pemerintahan dunia, Komisi Eropa, Dewan Eropa, hingga Bank Sentral Eropa.

Paris Summit 2023 dihadiri oleh sejumlah Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dari Afrika Tengah, Arab Saudi, Armenia, Barbados, Benin, Bulgaria, Comoros, Gabon, Ghana, Ghana, Kamerun, Kenya, Rep. Kepulauan Seychelles, Kongo, Kroatia, Kuba, Mauritania, Mesir, Nigeria, Pakistan, Rep. Kepulauan Seychelles, Senegal Srilanka, Timor Leste, Togo, Tunisia, Zambia, Komisi Eropa, Dewan Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Presiden African Union.

Sejumlah pimpinan lembaga internasional juga hadir di antaranya Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa, Presiden Bank Dunia, Direktur Dana Moneter Internasional, Bank, Sekretaris Jenderal OECD, dan sejumlah lembaga lainnya. Pertemuan Paris Summit 2023 juga dihadiri sejumlah tokoh terkemuka global dari kalangan akademisi, filantropi, maupun lembaga masyarakat sipil.

Back to top button