Market

Program Bansos Bukan Solusi Kemiskinan, Anies Punya Gagasan Keren


Jika terpilih menjadi Presiden 2024-2029, Anies Baswedan ingin merubah paradigma pemerintah dalam mengatasi Kemiskinan. Temukan dan selesaikan akar masalah, bukan hanya dengan bantuan sosial (bansos).

Mungkin anda suka

Dalam Dialog Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dengan Capres 2024, Jakarta, Senin (11/12/2023), Anies membeberkan gagasan keren terkait penyelesaian masalah kemiskinan.

“Kalau sekarang, masalah poverty dianggap sebagai masalah sosial bukan ekonomi. Kementerian yang mengurusinya adalah kesra bukan kementerian yang mengurusi perekonomian,” papar Anies, dikutip Sabtu (16/12/2023).

Calon presiden (capres nomor urut 1 itu, menyampaikan, warga miskin di pedesaan, bukanlah pengangguran namun petani. Artinya, warga miskin itu punya pekerjaan, punya penghasilan. Hanya saja tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

“Jadi kemiskinan di negeri ini punya job. Jobnya apa? Petani. Jobnya apa? Buruh tani. Tapi revenue-nya enggak cukup. Karena tata niaga pertanian kita, tidak sehat,” tutur Anies.

Ironisnya, kata Anies, pemerintah tidak menyentuh ketidakberesan dalam tata niaga pertanian itu. Namun malah sibu bagi-bagi bantuan sosial (banso) yang sama sekali bukan solusi masalah.

“Padahal, solusinya sudah jelas. Besarkan dan perbaiki pasarnya (komoditas pertanian). Para petani itu harus masuk ke dalam mekanisme pasar. jadi, solusinya bukan bansos,” ungkap Anies.

Jika tata kelola pertanian bisa diperbaiki, kata Anies, maka petani dan buruh tani, tidak perlu menerima bansos. Karena penghasilannya sudah mencukupi.

“Bila tata niaga karet, tata niaga kakao berhasil diperbaiki, maka petaninya tidak perlu menerima bansos,” ungkapnya.

Dengan pola seperti ini, lanjut Anies, berdampak kepada berkurangnya beban pengusaha. Selama ini, pajak sektor usaha digenjot untuk anggaran bansos. Jika anggaran bansos berkurang maka beban pajak pengusaha ikut berkurang.

“Sehingga beban pajak untuk bansos berkuran, sehingga bapak ibu hanya dibebankan buka usaha untuk menyerap tenaga kerja,” kata Anies disambut tepuk tangan para pengusaha yang hadir.

Namun demikian, Anies sadar bahwa solusi kemiskinan yang ditawarkannya jauh dari kesan populer. Beda dengan pola bansos yang transaksi antara penguasa dengan rakyat, terlihat jelas. Dan, program bansos sejauh ini bukan menyelesaikan masalah.

“Tapi kita mau yang pilih mana? Mau negeri ini, terjebak terus dengan suasana seperti ini. Harga diri bangsa tidak meningkat karena akar masalahnya tidak diselesaikan. Atau kita berikan kepada seluruh rakyat Indonesia, harga diri. Ada kenaikan pendapatan sehingga tak perlu bansos,” paparnya

 

 

Back to top button