News

Profil Mentan Syahrul Limpo: Dua Saudaranya Terjerat Korupsi, Punya Harta Rp20 Miliar

Komisi Pemberantasan Korupsi mengagendakan pemeriksaan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementrian Pertanian (Kementan), hari ini Jumat (16/6/2023).

Informasi dari KPK, dugaan kasus korupsi ini berawal dari laporan masyarakat yang masuk ke tahap penyelidikan sejak awal tahun 2023. Sekitar puluhan orang ASN dan Pejabat di Kementan telah dimintai keterangannya.

Syahrul Yasin merupakan Menteri kedua dari Partai Nasdem di bawah Kabinet Presiden, Joko Widodo yang terseret namanya dalam dugaan kasus korupsi.  Lantas siapakah Syahrul Yasin Limpo?, berikut profilnya.

Dua saudara Syahrul Yasin terjerat korupsi

Syahrul Yasin Limpo menyebut dirinya sebagai Anak Sulawesi. Ia lahir di Ujung Pandang, Makassar, 16 Maret 1955 yang saat ini sudah berusia 68 Tahun. Keluarga Yasin Limpo merupakan penguasa dinasti politik di daerah Suku Bugis itu.

Ayahnya Syahrul Limpo, Kolonel Inf. (Purn.) H. Muhammad Yasin Limpo dulunya, tokoh pejuang masa revolusi di Sulawesi selatan, Pendiri organisasi intelijen PARRIS (Pasukan Rahasia Republik Indonesia Sulawesi).

Muhammad Yasin Limpo pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pelaksanaan Harian (BPH) di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra). Sebelumnya, Muhammad Yasin menjabat bupati di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan

Ibunya Syahrul Limpo, Nurhayati sudah berkali-kali menjadi Anggota Dewan dari Fraksi Partai Golkar.

Syahrul Yasin tercatat memiliki enam saudara kandung, dimana dua diantaranya tercatat sempat terjera kasus korupsi.

Pertama yakni, Direktur Utama PDAM Makassar, Haris Yasin Limpo yang terjerat korupsi pembayaran tantiem dan pembagian hasil laba perusahaan yang tidak sesuai prosedur di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar tahun 2017-2019. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana mengatakan, sejak 11 April 2023 Haris Yasin telah mendekam di Lapas Klas-1 Makassar.

Kedua Dewie Yasin Limpo yang merupakan mantan anggota DPR Komisi VII dari partai Hanura. Dewie ditangkap KPK saat masih menjabat karena terbukti menerima suap terkait pengadaan anggaran untuk pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai, Papua. Majelis Hakim Pengadilan Tipikor menjatuhkan vonis enam tahun penjara kepada Dewie Yasin.

Karir politik Syahrul Yasin Limpo

Pada tanggal 23 Oktober 2019, Syahrul Yasin Limpo resmi dilantik Presiden Joko Widodo untuk menjadi pembantu presiden dalam bidang pertanian periode 2019-2024 menggantikan Amran Sulaiman menteri Pertanian periode sebelumnya yang juga berasal dari Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, ia pernah menjabat menjadi Kepala Daerah, Mulai dari Bupati Kabupaten Bupati Kabupaten Gowa Tahun 1994–2002, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2003–2008 dan Gubernur Sulawesi Selatan 2008–2018. Syahrul telah berganti partai sebanyak tiga kali, diantaranya Golkar (1994-2007), PDIP (2007-2009), Golkar (2009-2018) dan Nasdem (Sejak 2018).

Pendidikan

Syahrul memulai pendidikannya di SD Negeri Mangkura Makassar pada tahun 1961 dan lulus pada tahun 1967. Seusai lulus pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 6 Makassar. Setelah menyelesaikan pendidikannya di SMP, Syahrul Yasin Limpo masuk di SMA Katolik Cendrawasih Makassar. Ia mengenyam pendidikan hingga tahun 1973.

Setelah lulus SMA, Syahrul Yasin Limpo melanjutkan pendidikannya dengan memilih kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar mengambil jurusan hukum. Selama kuliah ia aktif sebagai pemimpin redaksi buletin mahasiswa Fakultas Hukum Unhas bernama Justisi. Syahrul Yasin Limpo meraih gelar sarjana hukumnya pada 1983. ia kemudian mengambil pendidikan masternya di Pasca Sarjana LAN (Lembaga Administrasi Negara) tahun 1999. Selain itu ia juga melanjutkan pendidikan master ilmu hukumnya di Universitas Hasanuddin serta pendidikan doktor di kampus yang sama.

LHKPN

Melansir laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Syahrul melaporkan harta kekayaan sebesar Rp 20,05 miliar. LHKPN itu dilaporkan pada 31 Januari 2023 untuk periode 2022.

Pada periode 2021, Syahrul melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 19,6 miliar yang dilaporkan pada 31 Desember 2021. Peningkatan harta kekayaannya ini bertambah pada sektor tanah dan bangunan. Jika pada 2021 tercatat sebesar Rp 11,06 miliar, maka pada periode 2022 dilaporkan senilai Rp 11,31 miliar.

Sedangkan sektor alat transportasi dan mesin masih tetap sebesar Rp 1,4 miliar, yakni berupa tujuh mobil. Diantaranya Toyota Alphard 2004, Mercedes Benz 2004, Harley Davidson 1986 dan Jeep Cherokee 2011.

Sementara harta bergerak senilai Rp 1,1 miliar naik dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 957 juta. Untuk kas atau setara kas masih tetap sebesar Rp 6,1 miliar. Syahrul juga melaporkan tidak memiliki utang. Dengan demikian, harta kekayaannya periode 2022 total sebesar Rp 20,05 miliar.

Back to top button