Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku takut dengan sosok Susi Pudjiastuti. Sebab Prabowo takut ditenggelamkan oleh Susi jika dirinya tidak mampir ke kediamannya di Pangandaran dan mencicipi masakan buatan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut.
Kelakar itu dilontarkan Prabowo dalam akun Instagram pribadi-nya usai diundang ke kediaman Susi di Pangandaran, Jawa Barat, Senin (17/7/2023).
“Pada kunjungan ke Pangandaran pagi hari ini saya juga diminta mampir ke kediaman Ibu Susi Pudjiastuti, untuk mencoba hidangan khas laut yang beliau masak sendiri, saya khawatir ditenggelamkan jika tidak menyempatkan diri untuk mampir dan mencicipi masakan khasnya,” tulis Prabowo pada akun Instagramnya @prabowo.
Dia mengatakan, perempuan yang identik dengan kata “tenggelamkan” itu menyiapkan sendiri masakan yang disuguhkan kepada tamunya.
Prabowo juga memuji sosok pemilik maskapai Susi Air itu. Menurutnya, Susi merupakan seorang yang peduli terhadap nasib rakyat Indonesia.
“Saya melihat Ibu Susi ini juga salah satu wanita hebat yang peduli terhadap nasib rakyat Indonesia,” ucap Prabowo.
Dalam unggahan-nya, Prabowo pun menitipkan pesan tambahan untuk Susi, yakni agar Susi menghentikan kebiasaan merokok-nya.
“Saya sudah menasihati Ibu Susi untuk berhenti merokok!” demikian tulis Prabowo.
Sebagai informasi, Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Pangandaran pada Senin. Dia didampingi Susi menyerahkan bantuan 20 mesin perahu kepada nelayan di daerah tersebut.
Prabowo pun berkomitmen menambah bantuan berupa 10 unit kapal, lengkap dengan peralatan mencari ikan, guna menunjang aktivitas para nelayan.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki kehidupan nelayan Indonesia. Sebab, Prabowo menilai nelayan memiliki peran vital dalam penyediaan asupan protein bagi masyarakat.
“Saya berterima kasih dapat ikut serta melihat langsung kegiatan saudara-saudara, terutama para nelayan karena nelayan harus diperbaiki tingkat kehidupan dan penghasilannya,” kata Prabowo sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis diterima di Jakarta.
