News

PPP Yakin PAN Lebih Nyaman ke Ganjar Dibanding Prabowo

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi atau Awiek menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburrokhman yang menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) menujukkan kecenderungan untuk bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Menurut dia, hingga saat ini PAN tampaknya belum menentukan keberpihakan. Meski begitu, dia mengaku menghormati sikap PAN. Ia juga meyakini partai matahari putih akan segera resmi bergabung mendukung bacapres PDIP Ganjar Pranowo.

“Sejumlah petinggi PAN juga menyatakan lebih nyaman dengan Pak Ganjar. Barangkali kawan PAN yang bilang ke saya lebih cenderung ke Pak Ganjar, itu gambaran keputusan PAN ke depan,” kata Awiek, sapaan akrabnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2023).

Walaupun nantinya PAN akan berpihak ke Prabowo Subianto, Awiek mengaku tidak akan bereaksi berlebihan mengingat setiap partai politik peserta pemilu memiliki hak politiknya masing-masing. “Kalau kemudian PAN ke Prabowo, ya mau apalagi, wong mereka punya hak politik yang sama untuk menentukan sikap, PPP tidak bisa intervensi,” jelas Awiek.

Diketahui, Habiburokhman menilai KKIR akan makin ideal jika PAN memutuskan untuk bergabung dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. “Kalau akhirnya ada koalisi tersebut (KKIR bersama PAN) saya pikir memang sudah pas banget,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (26/6/2023).

Hal itu disampaikan Habiburokhman dalam rangka menanggapi pernyataan Wakil Sekjen PAN Fikri Yasin yang menyebut ada kecenderungan partainya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin memberikan sinyal jika partainya akan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024. Sebab PAN sempat kecewa dengan PDI Perjuangan yang pernah mengecilkannya saat mendukung Ganjar sebelum menjadi capres PDIP.

“Ya betul, tapi itu semua tidak lepas dari perjalanan panjang rencana koalisi KIB, karena saat kita menokohkan Ganjar, PDIP menolak ganjar,” jelas Fikri kepada wartawan saat dihubungi, Senin (26/6/2023).

Dia mengatakan, sikap PDIP mendukung dan mendeklarasikan Ganjar terjadi saat dukungan publik sudah sangat besar ke gubernur Jawa Tengah (Jateng) tersebut. “Tapi setelah Ganjar menjadi tokoh yang sejajar dengan capres lain, baru PDIP mau mencalonkan,” sambungnya.

Back to top button