Market

PLTA Kayan Bisa Maksimalkan Pasokan Listrik ke IKN?


Meski Presiden Jokowi menargetkan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, tetapi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade, di Tanjungselor, Kalimantan Utara, yang dibangun PT Kayan Hydro Energi (KHE) masih mengejar waktu.

Bahkan PT KHE menargetkanproses konstruksi pembangunan bendungan pertama baru pada tahun depan. Direktur Operasional KHE Khaerony, saat ini pembangunan PLTA yang bakal memiliki kapasitas total 9.000 MW itu telah memasuki tahap pembangunan diversion channel (saluran pengalihan) yang dilakukan melalui peledakan.

“Sekarang kami berkonsentrasi di diversion channel supaya paling tidak tahun depan itu sudah selesai dan kami bisa mengalihkan sungai untuk melakukan konstruksi bendungan Kayan,” papar Khaerony dalam keterangannya, Senin (11/12/2023).

Adapun untuk progres total pembangunan PLTA Kayan Cascade, berdasarkan tinjauan dari Kementerian PUPR, KLHK dan instansi terkait lainnya pada Agustus tahun lalu, pembangunan telah mencapai 27 %.  

“Pastinya sekarang ada perubahan cukup drastis. Kami di sini menggunakan konsultan pengawas, Indra Karya. Itu artinya yang mengawasi itu nanti Indra Karya yang bisa membuat laporannya ke kami,” papar Khaerony.

PLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang aliran air Sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Terdiri atas 5 bendungan dengan 5–6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya.

PLTA ini akan menghasilkan listrik bersih dengan total 9.000 Megawatt. Proyek ini akan menarik investasi hingga US$17,8 miliar. Untuk pembangunan proyek ini PT KHE telah bermitra dwengan perusahaan energi asal Jepang Sumitomo Corporation. 
 

Back to top button