Hangout

Persiapkan Diri Hadapi Puasa Ramadan


Menjalankan ibadah puasa Ramadan sangat bermanfaat bagi tubuh. Hal ini juga berlaku untuk seseorang yang sedang menderita penyakit. 

“Puasa itu menyehatkan badan. Kita yang sehat saja makin tambah sehat dengan berpuasa, teman-teman yang punya komorbid juga harus yakin puasa itu menyehatkan badan,” kata Staf bidang Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Ngabila SalamaNgabila dalam webinar “Tips Puasa ala CERDIK” oleh Kemenkes yang dipantau di Jakarta, Sabtu (09/03/2024). 

Praktisi Kesehatan Masyarakat itu juga menjelaskan salah satu manfaat berpuasa antara lain membuat tekanan darah stabil, kadar gula darah dan kolesterol terjaga, hingga sebagai anti oksidan dan peradangan. 

Meski begitu, ada yang perlu diperhatikan untuk para kelompok yang mengalami kondisi yang tidak sehat. 

Seorang penderita penyakit, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau pada fasilitas kesehatan terdekat guna mengetahui kondisi kesehatannya.

Dokter akan memberikan rekomendasi apakah pasien tetap harus melanjutkan minum obat, demikian juga terkait pemberian dosis dan waktu mengonsumsinya.

Menurutnya, hal ini penting sebab kegiatan puasa mengubah metabolisme tubuh seseorang karena perubahan waktu makan, minum, serta istirahat. 

“Penderita penyakit, termasuk bagi Ibu hamil dan Ibu menyusui disarankan konsultasi terlebih dahulu. Mereka butuh supervisi, kebutuhan nutrisi bagi janin juga harus dipenuhi,” ujarnya.

Ngabila menyampaikan, waktu sahur disarankan sesuai dengan waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka.

Ia menyebut, tidak jarang masyarakat melakukan sahur pada dini hari karena ingin beristirahat dan bekerja esok hari.

Hal ini menyebabkan waktu puasa dijalani lebih lama ketimbang waktu sahur sebelum ibadah shalat subuh.

“Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam,” katanya.

Hindari Minuman dan Makanan Manis Saat Berbuka Puasa

Lebih lanjut ia menyampaikan, pada saat berbuka disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat dengan kadar gula yang terkontrol.

Beberapa jenis makanan yang perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya antara lain gorengan, minuman manis berpengawet, hingga air soda.

Sedangkan makanan dan minuman yang dianjurkan adalah sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian, nasi putih, lauk pauk, sayur, buah-buahan dan cukup minum air putih sebanyak 2 liter per hari.

“Batasi gula, garam, dan lemak. Konsepnya harus seimbang antara karbohidrat, protein, dan lain-lainnya,” ujarnya.

Aktivitas fisik juga sangat penting saat menjalankan puasa Ramadan. Setidaknya, 20-30 menit berjalan kai atau sekitar 6.000 langkah per hari sangat cukup agar tubuh tetap bugar. 

Back to top button