Pelatih Persebaya Aji Santoso tidak bisa menutupi kekecewaannya usai timnya ditundukkan Persija 1-0 dalam lanjutan BRI Liga 1, Minggu (30/7/2023).
Aji menilai keputusan wasit mengkartu merah Arief Catur sedikit mengubah jalannya laga.
“Soal kartu merah, itu memang menjadi keputusan wasit, saya bisa terima. Tetapi sebelum pelanggaran, ada handsball Witan, tapi ua saya tetap oke dan respect sama keputusan wasit, tapi Witan itu 100 persen handsball,” ungkap Aji usai laga.
Keputusan kartu merah diambil wasit setelah Persija yang membangun serangan, berhasil melepaskan umpan terobosoan ciamik kepada Witan. Dengan sekali sentuhan, Witan sukses melewati Catur yang jadi orang terakhir sebelum kiper. Karena tertinggal langkah, Catur kemudian menarik baju Witan hingga terjatuh, wasit menghukum Catur dengan kartu merah.
Selain kartu merah, ada juga momen keputusan wasit yang dinilai Aji merugikan timnya sepanjang laga.”Tadi saya juga protes terhadap hakim garis, selama 90 menit saya hanya sekali protes. Itu karena bola benar-benar di-heading pemain kaus merah (Persija) tapi jadi tendangan kiper (goal kick), entah salah penglihatan saya atau bagaimana,” keluhnya.
Meski begitu, Aji patut bangga dengan pasukan Bajul Ijo yang tampil justru berbahaya dengan 10 pemain. Tak hanya mengimbangi Persija, Persebaya bahkan mampu membuat sejumlah peluang berbahaya untuk mencetak gol meski melawan 11 pemain tuan rumah.
“Saya menerima kekalahan ini dengan lapang dada, ke depan kamim akan evaluasi secepat mungkin karena empat laga kami tidak menang,” tandasnya.
Kekalahan atas Persija membuat Persebaya kini untuk sementara terjebak di peringkat ke-13 dengan koleksi 5 poin dari lima pertandingan.
Ivan Setyadhi
