Market

Penumpang Menumpuk di Stasiun, Inilah Deretan Masalah LRT Jabodebek

Meski baru diresmikan pada 28 Agustus 2023 lalu, pengoperasian LRT Jabodebek terus mengalami masalah. Kebanggaan terhadap produk anak bangsa tidak mengganti keresahan para penumpang karena menumpuk di stasiun. Apa saja masalah LRT Jabodebek?

Sejak pekan ini, ternyata terjadi pembatasan kecepatan LRT Jabodebek telah memicu para calon penumpang lama menunggu waktu kedatangan di setiap stasiun LRT. Kebijakan manajemen LRT ini merupakan solusi untuk mengurangi gaya gesek antara roda dan rel kereta supaya kepingan roda LRT tak cepat aus.

Perubahan ini mulai banyak dikeluhkan para penumpang karena mempengaruhi kenyamanan saat berangkat ke tempat kerja. Rangkaian LRT Jabodebek terkadang telat 15 menit bahkan bisa mencapai 30 menit.

Keluhan para penumpang di sosmed memperlihatkan foto kepadatan di salah satu stasiun saat para penumpang berangkat ke kantor atau tempat kerja. Terjadi penumpukan karena LRT Jabodebek melakukan pengurangan jadwal.

“Udah hampir seminggu Harjamukti pun mengalami ruwet dalam jadwal. Jadi merasa gk worth it dengan cost yg dikeluarkan,” demikian salah satu keluhan penumpang di sosmed. Apalagi perubahan jadwal hanya disebarkan melalui akun sosmed pengelola.

Pihak LRT Jabodebek pun mengakui pihaknya terpaksa melakukan perubahan jadwal perjalanan LRT. “Saat ini, kami menerapkan pembatasan kecepatan di seluruh train set atau rangkaian kereta. Pengurangan kecepatan di tiap rangkaian kereta mencapai 50 persen,” kata Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023) kemarin.

Pihaknya pun mengakui dampak pembatasan kecepatan, LRT Jabodebek kini membutuhkan waktu yang lebih lama ketika menjelajah. Bahkan laju LRT Jabodebek akan lebih lama daripada biasanya sehinga para penumpang menjadi lama menunggu.

“Misal di titik ini tadinya kecepatannya bisa 80 km per jam, kini kami batasi jadi 40 km per jam. Titik-titik itu kami berikan batasan kecepatan dengan harapan mengurangi kehausan. Katakan dari titik A ke B biasanya hanya 2 menit, karena dibatasi waktu tempuhnya bisa menjadi 4 menit. Jadi headway makin lama,” paparnya.

Kus menjelaskan total ada lima titik yang sudah ditetapkan LRT Jabodebek sampai saat ini. Antara lain di rel Stasiun Kampung Rambutan-TMII, Stasiun TMII-Cawang, Stasiun Dukuh Atas-Setiabudi, Stasiun Kuningan-Pancoran, dan Stasiun Halim-Cawang.

“Selain mengurangi kecepatan, kami juga membuat semacam alat spray yang bisa menembakkan oli secara otomatis. Hal ini diharapkan bisa mengurangi gesekan supaya roda tak cepat aus,” ucapnya.

Pembatalan Jadwal

Bahkan, rangkaian LRT yang masuk kategori parah terpaksa harus mengalami perbaikan. Dalam catatan manajemen LRT Jabodebek terpaksa melakukan pembatalan 28 perjalanan kereta LRT Jabodebek untuk beberapa hari ke depan seiring dengan perawatan sejumlah sarana KA.

Pembatalan sejumlah perjalanan LRT Jabodebek akan mengakibatkan headway atau jarak kedatangan antar kereta menjadi lebih panjang. Adapun, saat ini KAI mengoperasikan LRT Jabodebek dengan 16 trainset dan 234 perjalanan per harinya. Dengan demikian, dengan pengurangan ini, jumlah perjalanan LRT Jabodebek per harinya akan menjadi 206 perjalanan per hari.

eberapa perawatan yang dilakukan yakni sebanyak 13 trainset harus melakukan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan apa yang menjadi syarat perjalanan LRT Jabodebek. Sedangkan, 2 trainset mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan.

Dia mengatakan, KAI bersama seluruh stakeholder tengah berupaya semaksimal mungkin agar proses perawatan dapat dengan segera terselesaikan, sehingga operasional perjalanan LRT Jabodebek kembali normal.

Saat meresmikan transportasi publik ini, Presiden Jokowi memaparkan telah menghabiskan anggaran Rp32,6 triliun dengan panjang rangkaian hingga 41,2 km dari Harjamukti di Cibubur atau dari Bekasi ke Jakarta.

Back to top button