Market

Pendiri Intel dan Tokoh Silicon Valley Meninggal di Usia 94 Tahun

Pada Jumat (24/3/2023), Gordon Moore, salah satu pendiri Intel Corporation meninggal dunia di usia 94 tahun. Moore meregang nyawa di Hawaii, Amerika Serikat (AS).

Informasi ini dikonfirmasi Intel Corporation, serta Yayasan Gordon & Betty Moore. Tidak disebutkan penyebab kematian tokoh pembuat chip semikonduktor yang membantu memberi nama Silicon Valley untuk kawasan industri teknologi di California itu.

Lahir dengan nama asli Gordon Earl Moore pada 3 Januari 1929 di San Francisco, AS. Lantas besar di Pescadero, sebuah kota pantai kecil di selatan San Francisco. Ayahnya, Walter H Moore, adalah wakil sheriff dan keluarga ibunya, mantan Florence Almira Williamson, merupakan pemilik toko kelontong.

Moore mendaftar di San Jose State College (sekarang Universitas Negeri San José), di mana dia bertemu Betty Whitaker, seorang mahasiswa jurnalisme.

Mereka menikah pada 1950. Masih di tahun yang sama, Gordon Moore menyelesaikan studi sarjananya di University of California, Berkeley, dengan gelar di bidang kimia. Pada tahun 1954, ia menerima gelar doktornya, juga di bidang kimia, dari Caltech.

Salah satu pekerjaan pertama yang dia lamar adalah sebagai manajer di Dow Chemical. Dia kemudian mengambil posisi sebagai peneliti di Laboratorium Fisika Terapan di Universitas Johns Hopkins di Maryland. Gordon Moore sempat ditawari Lawrence Livermore Laboratory di Livermore, California, untuk terlibat dalam proyek spektrum ledakan bom nuklir, namun dia menolaknya.

Pada 1956, Gordon E Moore bergabung dengan William Shockley, penemu transistor, untuk bekerja di Bell Laboratories divisi West Coast, sebuah unit start-up yang bertujuan membuat transistor silikon murah. Namun perusahaan tersebut, Shockley Semiconductor, kandas di bawah kepemimpinan Shockley, yang tidak memiliki pengalaman menjalankan perusahaan.

Pada 1957, Moore dan sahabatnya, Robert Noyce, bergabung dengan sekelompok pembelot yang kemudian dikenal sebagai “delapan pengkhianat”. Dengan masing-masing memberikan dana 500 dolar AS, bersama dengan 1,3 juta dolar AS sebagai dukungan dari perintis pesawat Sherman Fairchild, delapan orang tersebut membentuk Fairchild Semiconductor Corporation, yang menjadi pelopor dalam pembuatan sirkuit terpadu.

Namun pada 1968, Moore dan Noyce sepakat membentuk perusahaan sendiri, dengan fokus pada memori semikonduktor. Mereka tidak kesulitan menemukan dukungan finansial. Dengan modal 2,5 juta dolar AS, Moore dan Noyce mendirikan perusahaan rintisan mereka, Integrated Electronics Corporation, dan kemudian mempersingkatnya menjadi Intel.

Karyawan ketiga adalah Grove, seorang imigran muda Hongaria yang pernah bekerja di bawah Tuan Moore di Fairchild.

Setelah ragu-ragu tentang teknologi apa yang akan difokuskan, ketiga pria itu memilih versi baru MOS, semikonduktor oksida logam, teknologi yang disebut MOS gerbang silikon. Untuk meningkatkan kecepatan dan kerapatan transistor, mereka menggunakan silikon sebagai pengganti aluminium.

“Untungnya, sangat beruntung, kami telah menemukan teknologi yang memiliki tingkat kesulitan yang tepat untuk sebuah start-up yang sukses. Beginilah Intel memulai,” kata Moore dalam sebuah wawancara.

Pada awal 1970-an, Intel seri 4000 “komputer dalam sebuah chip” memulai revolusi dalam komputer pribadi, meskipun Intel kehilangan kesempatan untuk memproduksi PC, yang diakui Moore akibat dari kepicikannya sendiri. Moore tercatat menjadi sala satu konglomerat berkat lisensi dari semikonduktor yang diaplikasikan di berbagai sistem dan perangkat elektronik.

Berdasarkan data The New York Times, yayasan Gordon & Betty Moore memiliki aset melebihi 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp121,328 triliun, dan telah memberikan lebih dari 5 miliar dolar AS, atau Rp75,830 triliun sejak didirikan.

Back to top button