News

Pemilih Jokowi Mulai Tinggalkan Ganjar-Mahfud, Beralih ke Prabowo-Gibran


Poltracking Indonesia mengeluarkan hasil survei nasional (surnas) terkait efek elektoral Joko Widodo (Jokowi Effect) terhadap elektabilitas paslon capres-cawapres.

Diketahui, pengambilan data survei tersebut dilakukan pada 29 November sampai 5 Desember 2023 dengan menggunakan metode stratified multi stage random sampling.

Sampel pada survei tersebut, berjumlah 1220 responden dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

“Dari hasil survei yang dilakukan Poltracking Indonesia, terdapat 77,6 persen publik yang puas dengan pemerintahan Jokowi, 17,6 persen tidak puas dan 4,8 persen menjawab tidak tahu,” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam pemaparan hasil surveinya, Senin (11/12/2023).

Dari masyarakat yang puas terhadap pemerintahan Jokowi suaranya menyebar ke capres-cawapres 2024, di antaranya Prabowo-Gibran mendapat 47,4 persen, Ganjar-Mahfud mendapat 30,7 persen, dan Anies-Muhaimin sebesar 17,5 persen.

Sementara, dari 17,6 persen publik yang mengatakan tidak puas terhadap pemerintahan Jokowi, cenderung memilih Anies-Muhaimin. Rinciannya adalah Anies-Muhaimin 44,6 persen, Prabowo-Gibran 36,2 persen dan Ganjar-Mahfud 13,6 persen.

Selain itu, Poltracking Indonesia juga merilis adanya tren pergeseran suara para pemilih Joko Widodo-Maruf Amin pada Pilpres 2019.

Diketahui, pemilih Joko Widodo-Maruf Amin yang memilih Ganjar-Mahfud mengalami tren penurunan dari September hingga Desember. Penurunan dari November ke Desember 2023 sebanyak 4 persen.

Sementara, yang memilih Prabowo-Gibran mengalami tren kenaikan, dari November ke Desember 2023 mengalami kenaikan 8,1 persen.

Sedangkan, yang memilih Anies Baswedan-Muhaimin naik pada November namun sedikit turun di Desember, dengan penurunan 0,4 persen. 

Back to top button