Market

Pembangunan Sesuai Target, Budi Karya Yakin Bandara IKN Ujicoba Juli 2024


Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi semringah lantaran perkembangan pembangunan Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN), sesuai rencana. Pada Juli 2024, bandara ini sudah bisa diuji-coba.

Budi Karya meninjau proyek Bandara IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). “Saya lihat pembangunan Bandara IKN progresnya bagus. Pengerjaannya juga sesuai arahan presiden, yakni tetap mempertahankan kehijauan alam sekitar. Saya harap pembangunan Bandara IKN dapat sesuai rencana sehingga bisa diujicobakan pada Juli nanti,” kata Budi Karya, Kamis (29/2/2024).

Ia menjelaskan, saat ini, di lokasi pembangunan bandara tengah dilakukan pekerjaan lanjutan cut & fill area peribadatan, rumah dinas, perkantoran, gedung laboratorium, kantin, akses jalan perimeter barat, dan parkiran untuk VIP.

Selain itu, sedang dilakukan pula penyelesaian bored pile Terminal VIP dan VVIP, pembukaan jalan akses utama serta pekerjaan land clearing di area embung.

Bandara IKN mempunyai luas terminal 7.350 meter-persegi dan luas area bandara 347 hektare (ha). Dengan runway sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter, bandara tersebut dapat didarati oleh pesawat berbadan besar seperti tipe Boeing 777-3000ER dan Airbus A380.

Adapun, konsep desain Terminal Bandara IKN akan memadukan unsur kearifan lokal yang menonjolkan budaya Kalimantan, namun tetap modern serta berorientasi alam dan ramah lingkungan.

Selain meninjau bandara IKN, Budi Karya meninjau lokasi pembangunan kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) di IKN. “Hari ini saya meninjau lokasi pembangunan ART. Penggunaan ART di IKN adalah lompatan penggunaan teknologi transportasi masa depan, yakni kereta tanpa rel. Saya lihat pembangunannya berjalan sesuai rencana,” kata Budi Karya.

Ia menjelaskan ART dioperasikan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. Nantinya, kereta tersebut akan berada di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat, di mana tahap pembangunan rutenya akan dilakukan dalam dua fase.

“Satu set ART terdiri dari dua gerbong, dengan total kapasitas penumpang sebanyak 324 orang. Kecepatan operasionalnya 40 km/jam dan maksimal 70 km/jam,” ujar Budi Karya.

Terkait jalur, dia menjelaskan, panjang pembangunan jalur ART tahap satu kurang lebih 1,2 km. Sedangkan panjang pembangunan jalur tahap dua adalah kurang lebih 5,2 km. Saat beroperasi nanti, kata Menhub, jalur dan halte ART akan sharing dengan bus rapit transit (BRT).
 

Back to top button