Market

Pelopor UMKM, Mendag Zulhas Ingin Dirikan Seribu Warung Muhammadiyah

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong Muhammadiyah menjadi pelopor sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Digagasnya seribu Warung Muhammadiyah.

“Saya ingin sekali Muhammadiyah ini menjadi pelopor di bidang ekonomi. Kita enggak usah muluk-muluk. Mulai dulu dari UMKM. Kan, UMKM itu banyak macamnya, silakan,” kata Mendag Zulhas, sapaan akrabnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pengembang UMKM Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kampus FKIP Uhamka, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Tak main-main, Ketum PAN ini, mendukung bertumbuhnya sektor usaha kecil, yakni warung. Modal yang dibutuhkan tidak besar. Dia pun menantang terbangungnya seribu Warung Muhammadiyah. “Kalau memungkinkan saya dukung buka warung. Kalau bisa, bikin seribu Warung Muhammadiyah. Kami ada dana Rp40 juta. Yang Rp20 juta bantuan dan Rp20 juta berupa pinjaman. Saya ingin seribu aja dulu,” kata Mendag Zulhas.

Selanjutnya, Mendag Zulhas mendorong adanya perbaikan ekonomi dimulai dari sektor perdagangan yang dekat dengan UMKM. “Kita kalau mau, ya mesti berubah. Belajar berdagang, kerja keras, terbiasa menjadi entrepreneur. Warung itu cara sederhana. Oleh karena itu, saya pilih di Kemendag programnya warung,” papar Mendag Zulhas.

Mendagzulhas1 - inilah.com
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan hadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pengembang UMKM Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kampus FKIP Uhamka, Jakarta, Rabu (30/8/2023). (Foto: Dok. Kemendag).

Ya, betul Mendag Zulhas. Menjadi pengusaha perlu keberanian. Dimulai dari yang terkecil yakni warung. Selanjutnya bisa terus membesar menjadi minimarket bahkan supermarket.

“Warung ini, kita kerja-samakan agar tidak kalah dengan ritel modern. Konglomerat ada di mana-mana. Kita enggak bisa lawan, kita harus kerja sama sengan ritel modern, itu harga jualnya sama. Tapi kita sudah dapat potongan 15 sampai 17 persen. Untuk warung, lebih dari cukup. Selain produk-produk yang kita buat sendiri, bisa dipasarkan lewat warung,” jelas Mendag Zulhas.

Bila warung sudah berkembang, lanjut Mendag Zulhas, jangan khawatir soal permodalan. Perbankan maupun pemerintah siap memberikan suntikan modal. “Kalau sudah begitu, nanti bisa dipertemukan dengan perbankan, KUR (Kredit Usaha Rakyat). Kalau punya produk, dipertemukan dengan e-commerce, digital marketing,” imbuhnya.

Back to top button