Market

Pasar Saham Kecewa dengan Penurunan Cadangan Devisa

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi kedua perdagangan Selasa (8/2/2022) berpeluang volatile. Menurut analis, pelaku pasar kecewa dengan penurunan data cadangan devisa akhir Januari 2022.

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini IHSG tutup melemah 0,14% ke level 6.795,47. Investor asing pada perdagangan hari ini  tercatat melakukan net buy hingga Rp589,78 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak asing beli adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Sedangkan 5 saham yang ramai asing jual adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), LPPF, AVIA dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS siang ini ditutup menguat ke level 14.383 dari hari sebelumnya di level 14,395, sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) tutup naik ke level 6.593% dari 6.577% pada hari sebelumnya.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini terlihat mengalami aksi profit taking menjelang penutupan. Ini setelah sempat dibuka dalam kondisi menguat dan sempat mencetak rekor tertinggi baru lagi.

“Kondisi pembalikan arah IHSG kali ini tampaknya terpengaruh oleh kabar penurunan cadangan devisa Indonesia per akhir Januari 2022 sebesar US$3,6 miliar menjadi US$141,3 miliar,” kata dia dalam kajian yang rilis Selasa (8/2/2022) siang.

BI menyatakan penurunan cadangan devisa pada Januari 2022 tersebut karena terpengaruh oleh dua hal. Pertama, kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Kedua, berkurangnya penempatan valas perbankan di BI sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan membaiknya aktivitas perekonomian.

Sementara itu, pergerakan bursa regional Asia lainnya di saat yang sama terlihat cenderung mixed di mana bursa China, Hong Kong dan Korea Selatan terlihat melemah, sedangkan bursa Jepang dan Australia terlihat masih mampu bergerak menguat.

Mengacu pada kondisi yang ada, Hendry memperkirakan, IHSG pada perdagangan sesi kedua ini akan bergerak volatile. “Rentang pergerakan IHSG akan berada di antara level support-resistance 6.780-6.839,” tuturnya.

Saham-saham Pilihan di Sesi Kedua

Lebih jauh Hendry menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

“Saham PGAS kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika PGAS mampu terus bergerak di atas level support kritikal 1.360,” ujarnya.

Secara teknikal, support berada di 1.360 dan resistance 1.500. Rekomendasi speculative buy untuk PGAS di level 1.395-1.420.

  1. PT Astra International Tbk (ASII)

“Saham ASII kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat. Terutama, jika ASII mampu terus bergerak di atas level support kritikal 5.475,” ucap dia.

Secara teknikal, support berada di 5.475 dan resistance 5.850. Rekomendasi speculative buy untuk ASII di level 5.525-5.600.

  1. PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP)

“Saham BABP kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika BABP mampu terus bergerak di atas level support kritikal 208,” tuturnya.

Secara teknikal, support berada di 208 dan resistance 266. Rekomendasi speculative buy untuk saham BABP di level 214-220.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Back to top button