Market

Pantauan Digital Terintegrasi Jamin Stok Batu Bara di PLTU

Skema kontrak jangka panjang pembelian batu bara terlaksana dengan monitor kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri (DMO). Ini terpantau secara digital dan terintegrasi. Pantauan tersebut terlaksana dengan sistem database Kementerian ESDM sehingga menjamin ketersediaan batu bara di PLTU.

“Perubahan sistem kontrak berbasis digital yang kami kelola sekarang telah mengantisipasi kondisi fluktuatif harga batu bara di pasar internasional, sehingga ketersediaan batu bara tetap aman,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/3/2022).

PLN mengklaim rata-rata stok batu bara yang tersedia di pembangkit listrik telah di atas 15 hari operasi.

Darmawan mengatakan kebijakan pemerintah serta dukungan DPR RI tetap mematok harga DMO batu bara sebesar 70 dolar AS per metrik ton. Ini membantu PLN untuk mengamankan pasokan batu bara di tengah lonjakan harga.

Secara sistemik, PLN telah melakukan perubahan paradigma dalam pemantauan dan pengendalian pasokan batu bara, yang semula berfokus pada pengawasan di titik bongkar menjadi berfokus di titik muat.

Integrasi Sistem Pemantauan Digital

Langkah pengawasan tersebut, lanjut Darmawan, tak hanya melalui fisik di lapangan, tetapi juga dengan integrasi sistem pemantauan digital antara sistem PLN dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral Batubara Kementerian ESDM.

“Kami bersama dengan Kementerian ESDM melakukan enforcement day to day kepada pemasok untuk memastikan setiap pengiriman sesuai rencana dapat di-loading,” ujar Darmawan.

Apabila terjadi kegagalan muat, kata dia, maka sistem terintegrasi digital  akan langsung mengunci, sehingga tidak memungkinkan pemasok melakukan ekspor.

Tak hanya itu, PLN juga terus meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan para pengusaha kapal melalui Indonesian National Shipowners Association (INSA), guna memastikan realisasi pasokan batu bara terkirim sesuai jadwal.

Di tengah fluktuasi harga di pasar internasional, PLN memastikan keamanan pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit-pembangkit milik perseroan yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia.

Tingginya harga batu bara akibat gejolak politik internasional sempat mengkhawatirkan. Kekhawatiran bahwa itu akan kembali mengganggu pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit-pembangkit yang dioperasikan PLN.

Namun, PLN melangkah cepat mengubah mekanisme sistem pemantauan batu bara dan ditransformasi menjadi berbasis digital. Ini membuat pasokan batu bara kini dalam kondisi aman.

Harga batu bara di pasar ICE Newcastle sempat menyentuh angka 400 dolar AS per ton pada awal Maret 2022. Ini terjadi seiring dengan konflik geopolitik antara Rusia dengan Ukraina yang kian memanas. Sementara itu harga batu bara acuan (HBA) tercatat berada pada angka 188,38 dolar AS per ton pada Februari 2022.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kebutuhan batu bara untuk pasar domestik sudah aman. Ini di tengah situasi internasional yang fluktuatif dan adanya perang Rusia-Ukraina.

Menurutnya, PLN telah mengubah sistem pengadaan batu bara secara digital. Selain itu, PLN berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM. Alhasil, pengadaan batu bara untuk penyediaan listrik kepada masyarakat tetap terjaga.

 

Back to top button