Market

Panen Udang Milik KKP di Kebumen, Wapres: Peluang Ekspor Menjanjikan 

Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin mengharapkan panen udang Vename di tambak Budi Daya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) milik KKP di Kebumen, Jawa Tengah, menjadi momentum untuk memulihkan dan memperkuat daya tahan sektor pangan perikanan, termasuk budi daya udang.

Tambak udang dengan skema BUBK milik Kementerian Kelautan dan Perikanan ini pada awal bulan Maret 2023 lalu diresmikan Presiden Jokowi. Selang tiga bulan, Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin hingga Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono menghadiri langsung panen udang Vaname tersebut, seperti dikutip Senin (26/6/2023).

Wapres Ma’ruf memaparkan, budi daya udang dinilai menawarkan nilai ekonomi yang potensial dan sepanjang 2023 telah berkontribusi signifikan menyumbang 32,5 persen total ekspor produk perikanan Indonesia. “Indonesia saat ini juga menempati peringkat ketiga terbesar dalam ekspor udang global setelah Ekuador dan India,” ujar Ma’ruf.

Wapres Ma’ruf merasa masih ada peluang yang bisa dioptimalkan lagi. Karena baru pangsa pasar Indonesia masih cukup kecil atau baru mencapai 6 persen atau menempati peringkat ketiga dalam sektor pangan perikanan.

“Jika budi daya udang berhasil, kita harapkan target ekspor komoditas udang mencapai 4,3 miliar Dolar AS (setara Rp64,7 miliar) pada 2024 dapat terealisasikan,” ujar dia.

Ma’ruf melanjutkan, mewujudkan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri dan ekspor udang memerlukan kerja keras dan kesungguhan. Dari sisi hulu, pemerintah menghadapi tantangan untuk membangun tempat pembenihan yang memiliki kapasitas dan berkualitas dalam menghasilkan benih unggulan, serta membangun tambak berbasis kawasan untuk memperluas produksi.

Sementara dari sisi hilir, dibutuhkan produk olahan udang yang bernilai tambah dan kompetitif, serta penetrasi pasar yang lebih luas dari sebelumnya.

“Kegiatan panen udang hari ini menjadi momentum penting untuk mendukung kebangkitan sektor perikanan Indonesia, khususnya budi daya udang.

Modeling budi daya udang berbasis kawasan ini menjadi sebuah terobosan pengelolaan tambak udang terintegrasi hulu-hilir dalam satu kawasan yang terukur dan berkelanjutan,” ujarnya.

“Program ini juga dapat menjadi laboratorium hidup untuk menguji strategi penguatan sisi dari hulu sampai ke hilir pengelolaan udang budi daya, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dengan optimal,” jelasnya.

Back to top button