News

Pakar Ungkap Stunting Harus jadi Isu Kesehatan Penting di Debat Capres Cawapres Terakhir


Stunting, atau kondisi pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi, menjadi salah satu isu kesehatan yang harus jadi perhatian para calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) 2024. 

Pada debat terakhir yang akan digelar pada 4 Februari 2024, sepuluh hari sebelum pemungutan suara, stunting akan menjadi salah satu topik yang harus disinggung dan dibahas serius oleh ketiga pasangan calon (paslon).

Stunting merupakan masalah serius yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,67 persen pada tahun 2019, yang berarti hampir sepertiga anak usia di bawah lima tahun mengalami gangguan pertumbuhan. Stunting juga berdampak pada perkembangan kognitif, imunitas, dan produktivitas anak di masa depan.

Untuk mengatasi stunting, diperlukan upaya komprehensif dan lintas sektor yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. 

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (27/01/2024) menjelaskan sepuluh rekomendasi yang dapat dan perlu dilakukan oleh pemerintah dalam mengendalikan stunting di Indonesia. 

Beberapa rekomendasinya bisa disimak di bawah ini: 

  • Memperbaiki data dan pemahaman tentang stunting serta meningkatkan cakupan program pencegahannya.
  • Menetapkan kebijakan serta memperkuat intervensi tentang kesehatan dan gizi maternal, mulai dari sejak remaja putri.
  • Mengimplementasi intervensi untuk penerapan ASI eksklusif dan kebijakan penyertanya.
  • Memperkuat intervensi di masyarakat (community-based intervention), termasuk kegiatan higiene, sanitasi dan penyediaan air (watersanitation and hygieneWASH), melindungi anak dari penyakit diare, malaria, cacingan serta gangguan lingkungan yang menyebabkan infeksi subklinis.
  • Memperbaiki dan memperluas pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di seluruh pelosok negeri.
  • Menjamin ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai, termasuk untuk penanggulangan stunting dari hulu ke hilir.
  • Menjamin pasokan rantai pangan agar tersedia dan terjangkau oleh masyarakat di berbagai daerah, dari pertanian sampai ke piring masyarakat (from farm to plate).
  • Meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga untuk membeli bahan makanan yang diperlukan (purchasing power).
  • Menjamin tingkat pendidikan remaja putri dan kaum wanita.
  • Menunjukkan komitmen dan kepemimpinan politik (political leadership) yang berpihak pada kesehatan, khususnya pada kegiatan promotif dan preventif tanpa meninggalkan kegiatan kuratif rehabilitatif.

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI tersebut juga menekankan pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam mendukung upaya penanggulangan stunting. 

Ia berharap bahwa debat capres cawapres terakhir dapat menjadi ajang untuk menunjukkan visi dan misi para calon dalam mengatasi masalah kesehatan ini.

Back to top button