Threads, aplikasi microblogging terbaru dari Meta, telah menjadi sasaran utama bagi penjahat siber, demikian menurut para ahli dari Kaspersky. Mereka menemukan berbagai taktik penipuan yang digunakan penipu untuk mengeksploitasi pengguna Threads.
Menurut pakar keamanan Kaspersky, Olga Svistunova, Para penipu telah mengasah kemampuan mereka untuk memanfaatkan topik yang sedang tren.
“Mereka menggunakan berbagai skema penipuan dan taktik pengumpulan data untuk merusak keamanan pribadi dan finansial pengguna,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima inilah.com, Jumat (14/7/2023)
Salah satu taktik yang digunakan penipu adalah menciptakan halaman phishing yang menyerupai versi web Threads, meskipun sebenarnya versi web belum tersedia. Penipu ini berusaha memancing pengguna untuk memasukkan kredensial login mereka, dan karena Threads terhubung dengan layanan Meta lainnya, pengguna bisa berisiko kehilangan akses ke berbagai akun media sosial lainnya, seperti Instagram dan Facebook.
Jika akun media sosial tersebut digunakan untuk tujuan bisnis, penipuan ini berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Penipu bisa mendapatkan akses ke informasi perbankan yang digunakan untuk bisnis, yang tentu saja merusak keamanan pengguna.
Ada juga penipuan yang melibatkan layanan fiktif yang disebut “Threads Coin”, yang menggoda pengguna untuk membeli koin virtual ini dengan Ethereum. Tapi, satu-satunya hasil yang didapatkan pengguna adalah kerugian finansial.
Skema penipuan lainnya menjanjikan pengguna pengikut gratis di jejaring sosial baru, dengan jumlah yang bisa dipilih dari 10.000, 25.000, hingga 50.000 pengikut. Namun, setelah opsi dipilih, pengguna diminta menjalani proses verifikasi manusia, yang melibatkan pengiriman SMS dan potensi untuk memenangkan hadiah khusus. Tetapi, untuk mengklaim hadiah, pengguna harus melakukan pembayaran dan akhirnya kehilangan uang tanpa menerima hadiah yang dijanjikan.
Olga menyerukan pentingnya pola pikir skeptis dan penelitian aktivitas mencurigakan untuk melindungi diri dari penipuan semacam ini. Beberapa langkah yang bisa diambil termasuk berhati-hati saat mengunduh perangkat lunak, khususnya dari situs pihak ketiga, dan memastikan situs tempat mengunduh perangkat lunak adalah situs yang sah dengan URL yang diawali “https://”.
Penggunaan kata sandi yang kuat dan unik juga dianjurkan, serta kehati-hatian terhadap tautan atau email mencurigakan dari sumber tidak dikenal. Dia juga menyarankan penggunaan solusi keamanan yang andal, seperti Kaspersky Premium, yang dilengkapi dengan kecerdasan terbaru untuk mendeteksi dan menghapus malware apa pun yang mungkin ada di komputer pengguna.
Ibnu Naufal
