Kanal

Punya Pasir Sehalus Bedak, Menteri Sandi Siap Promosikan Pantai Ngurbloat

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap panorama Pantai Ngurbloat di Desa Wisata Ngilngof, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku.

Tak malu-malu, Menteri Sandi mengaku baru tahu ada pasir sehalus bedak di Pantai Ngurbloat. Belum lagi keindahan pantainya, bikin takjub. Sayangnya, banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang belum tahu akan keindahan Pantai Ngurbloat.

Mungkin anda suka

“Baik kita bantu untuk promosikan pantai ini supaya dikenal lebih luas,” kata Menteri Sandi dalam kunjungan kerja ke Desa Wisata Ngilngof, Kecamatan Manyeuw , Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku.

Dia menegaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap mempromosikan secara digital akan potensi wisata di Pantai Ngurbloat. Untuk saat ini, konten digital merupakan salah satu sarana promosi yang efektif dalam mengenalkan desa wisata ke seluruh penjuru dunia.

“Salah satu konten promosi yang efektif adalah melalui konten digital. Saya titip konten-konten yang ada dapat diperkuat dan diunggah ke sosial media,” tegasnya.

Sekedar informasi saja, Pantai Ngurbloat dinobatkan sebagai pantai pasir putih terhalus di Asia. Di mana, Ngurbloat berarti pasir panjang,

Desa Ngilngof merupakan salah satu desa yang berada di Kepulauan Kei. Tepatnya di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara. Desa Wisata Ngilngof, berjarak 15 kilometer atau 20 menit dari Kota Langgur.

Sementara dari Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) wisatawan perlu transit dahulu di Bandara Internasional Pattimura, Ambon atau Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar sebelum akhirnya tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur.

Menteri Sandi menilai, Desa Wisata memiliki potensi yang tinggi sehingga harus dapat dimaksimalkan dengan memperkuat konten promosi desa.

“Sehingga akan lebih banyak wisatawan yang datang dan berkunjung dan menggerakkan ekonomi serta membuka lapangan kerja. Inilah yang dapat dikembangkan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan melalui wisata edukasi,” paparnya.

Selain Pantai Pasir Bedak, dirinya menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner setempat, yakni embal pisang yang terbuat dari pisang masak dibalut dengan tepung embal. Di mana, tepung embal terbuat dari singkong beracun (mengandung sianida) yang telah diproses. Pembuatan tepung tersebut dilakukan selama 1-4 hari.

“Ini juga makanan yang unik dan kita bisa bantu juga promosikan baik pengemasan dan pemasarannya,” ungkap Menteri Sandi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button