Market

RR Tantang Jokowi Terapkan Pajak Windfall Orang Kaya Bukan Larang Rokok Ketengan

Begawan ekonomi Dr Rizal Ramli menantang pemerintahan Jokowi berani menerapkan pajak tambahan (windfall) kepada konglomerat atau orang kaya di Indonesia yang meraup cuan besar dari kenaikan harga komoditas di pasar global.

Salah satu yang disebut Rizal Ramli adalah Low Tuck Kwong, pria kelahiran Singapura pada 17 April 1948 yang sudah menjadi warga negara Indonesia. Kini, Low Tuck Kwong yang berjuluk raja batu bara itu, kekayaannya berlipat. Lantaran tingginya harga si-emas hitam di pasar dunia.

Sehingga wajar bila Low Tuck Kwong kekayaan berlipat menjadi US$ 27,8 miliar, atau setara Rp417 triliun (kurs Rp15.000/US$). Menurut data real time billionaires Forbes, Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya di Indonesia. Menggeser Djarum Bersaudara yang hampir 1 dekade bertahan di posisi puncak.

“Gara-gara harga batu bara melejit dari 60 dolar AS menjadi 400 dolar AS per ton, kekayaan Low Tuck Kwong melejit. Tidur-tiduran saja, kekayaannya naik Rp417 triliun. Itu baru Low Tuck Kwong. Konglomerat lain, kekayannya bisa naik puluhan hingga ratusan triliun dari komoditas. Nah, mereka itu seharusnya kena pajak dadakan, namanya windfall,” papar Bang RR, sapaan akrabnya dalam diskusi mengupas Perppu Cipta Kerja di Jakarta, Senin (9/1/2023).

Di negara kapitalis seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS), lanjut mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur itu, pajak dadakan (windfall), lazim diterapkan. Besarannya antara 30-40 persen. “Kalau dipajaki 40 persen, duit triliunan masuk ke kantong negara. Sehingga rakyat kecil tak usah dipajaki lagi. Tetapi, pemerintah kita kan enggak pernah berani menghadapi oligarki. Bahkan memanjakan oligarki yang mengalami kaya dadakan,” ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut Bang RR, kehidupan wong cilik di Indonesia, semakin tak berdaya. Dihimpit kenaikan harga barang, pajak, iuran BPJS, BBM, tarif listrik dan LPS. “Bahkan, rakyat kecil yang mampunya beli rokok ketengan saja, enggak boleh,” tandasnya.

Back to top button