News

Nasib 5.000 Santri Al Zaytun Jadi Prioritas Kemenag

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Jawa Barat menyiapkan mitigasi untuk menyelamatkan 5.000 santri Ponpes Al Zaytun.

Langkah tersebut dilakukan pasca Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekomendasikan penutupan ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.

Rekomendasi MUI itu didukung oleh pemerintah jika benar terbukti Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun mengajarkan pendidikan menyimpang dan bertentangan dengan syariat Islam.

“Total ada 5.014 santri yang menempuh pendidikan di Ponpes Al Zaytun,” kata Pelaksana harian (plh) Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ali Abdul Latief dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).

Apalagi, Bareskrim Polri sudah menaikkan status dugaan penistaan agama dari penyelidikan ke penyidikan.

Kanwil Kemenag Jabar masih menunggu kepastian keputusan pemerintah pusat terkait nasib Ponpes Al Zaytun di Desa, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu tersebut.

Sekedar informasi, meskipun Ponpes Al Zaytun dan pimpinannya, Panji Gumilang alias Abu Toto menuai polemik dan kontroversi, pesantren tersebut masih menerima peserta didik baru.

Kemenag Jabar mencatat jumlah santri di Ponpes Al Zaytun pada periode 2022-2023, lebih dari 5.000 orang.

Para santri sekolah di Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 1.289 orang, madrasah tsanawiyah (MTs) 1.979, madrasah aliyah (MA) 1.746.

Back to top button