Market

Motor Listrik Tak Laku, Jenderal Moeldoko Minta Evaluasi Insentifnya

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang juga Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko mengakui, sepeda motor listrik kurang peminat alias kurang laku.

Kenyataan ini, membuat mantan Panglima TNI ini, kecewa berat. Selanjutnya dia mendesak pemerintah untuk segera merombak skema subsidi atau insentif pengembangan kendaraan listrik di tanah air. “Pertumbuhan sepeda motor (listrik), saat ini, masih lambat. Dalam rapat terakhir, hanya 108 unit sepeda motor (listrik) yang terbeli,” jelas Jenderal (Purn) Moeldoko di Jakarta, Senin (22/5/2023).

Mengutip melansir data dari situs Sisapira, Senin (22/5/2023), sisa kuota motor listrik bersubsidi sebanyak 199.509 unit, 2 unit dalam proses verifikasi, sedangkan 489 unit dalam proses pendaftaran. Dan, belum senunit pun motor listrik yang tersalurkan ke masyarakat.

Moeldoko merasa heran, ketika pemerintah memnyiapkan subsidi pembelian kendaraan listrik, masyarakat menyambutnya kurang antusias. Untuk itu, pemerintah perlu cepat mengevaluasi mekanisme penyaluran insentif atau subsidi pembelian kendaraan listrik.

Bisa jadi, kata Jenderal TNI asal Kediri, Jawa Timur ini, aplikasi Sisapira yang berlum tersosialisasi dengan baik di masyarakat, membuat program insentif pembelian kendaraan listrik menjadi sepi peminat. Karena, masyarakat banyak yang belum tahu cara mengakses aplikasi tersebut.

“Sepertinya ini belum menjadi konsumsi publik, kita belum membicarakan ini di mana mana sehingga masih pada bingung, masih menunggu, wait and see semuanya,” tegasnya.

Kemudian dari sisi pengusaha khususnya para dealer ada isu yang dikhawatirkan perihal restitusi pajak apabila pelanggan mau membeli mobil listrik menggunakan insentif dari pemerintah.

“Kalau restitusi itu diberlakukan ada pikiran yang berkembang wah kalau restitusi nanti akan setahun ini menagihnya. Kemarin sudah kita rapatkan semuanya dipimpin oleh pak Luhut bahwa untuk restitusi ini bisa atau tidak kalau bisa sebulan atau dua bulan kenapa harus setahun, kan gitu,” ujarnya.

Moeldoko menegaskan, semua hal sedang dievaluasi saat ini. Dia meminta agar semuanya dimudahkan bagi masyarakat. Dengan demikian dia berharap agar target penjualan 200.000 unit motor listrik dan 35.900 unit mobil listrik.

Back to top button