Market

Meski Pendapatan Naik 17,8 Persen, PT Wijaya Karya Tetap Dominasi Kerugian BUMN Karya di Kuartal III

Luka mendalam beban proyek infrastruktur pemerintah masih dialami PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Bahkan kerugian BUMN Karya ini kian kronis hingga mencapai Rp5,8 triliun.

Sepanjang kuartal III 2023 lalu, rugi bersih ini meningkat tajam sebesar 21.228 persen dibandingkan kuartal III 2022 yang tercatat senilai Rp 27,96 miliar.

Kerugian yang membengkak ini terbesar dipicu rugi usaha yang menjadi Rp 4,51 triliun dibandingkan rugi usaha di kuartal III 2022 yang tercatat senilai Rp 595,95 miliar. Belum lagi beban lain-lain tercatat senilai Rp 4,51 triliun.

Dengan beban tersebut terendus dari penurunan nilai sebesar Rp 3,04 triliun dan penghapusan pekerjaan dalam proses konstruksi senilai Rp 666,95 miliar. Selain itu, terdapat juga beban keuangan yang naik menjadi Rp 2,3 triliun.

“Pada 30 September 2023, KSO WIKA-CRIC-CRDC-CREC-CRSC mencatat saldo pekerjaan dalam proyek konstruksi (PDKPK) atas proyek High Speed Railway Jakarta Bandung milik KCIC sebesar Rp 4,69 triliun, yang merupakan klaim atas cost over run,” demikian mengutip laporan keuangan BUMN Karya ini, Senin (4/12/2023).

Meskipun pada periode ini, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan mencapai 17,88 persen menjadi Rp 15,07 triliun, yang  dibandingkan kuartal III 2022.

Raihan pendapatan tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan gedung menyumbang pendapatan terbesar senilai Rp 8,09 triliun. Segmen industri menyusul dengan menopang pendapatan senilai Rp 3,42 triliun.

Perseroan sebenarnya masih mampu mengumpulkan pundi-pundi pendapatan dari segmen lainnya. Seperti dari segmen energi dan industrial plant senilai Rp 2,5 triliun.

Segmen hotel juga menyumbang senilai Rp 634,34 miliar. Untuk sumbangan dari segmen realty dan properti senilai Rp 279,2 miliar dan investasi senilai Rp 62,01 miliar.

Namun apa daya, WIKA masih mencatatkan rugi bersih terbesar di antara BUMN Karya lainnya.

Posisi kedua ditempati oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) senilai Rp 2,83 triliun. Sementara BUMN Karya lainnya mencetak laba bersih, antara lain; PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) senilai Rp 1,15 triliun dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) senilai Rp 23,5 miliar.

Back to top button