Market

Meski Ekonomi RI Anjlok, Menko Perekonomian Masih Enak Makan dan Tidur Nyenyak


Sepanjang 2023, perekonomian nasional hanya tumbuh 5,05 persen, atau turun dibandingkan 2022 yang mencapai 5,31 persen. Meski turun, Menko Perekonomian Airlangga masih bisa makan enak dan tidur nyenyak.

Ya, karena perekonomian Indonesia masih yang tertinggi di dunia, mengalahkan Amerika Serikat (1,4 persen), Korea Selatan (1,36 persen), Prancis (0,90 persen) atau Meksiko (2,50 persen). “Indonesia menjadi salah satu negara yang pertumbuhannya tertinggi di dunia,” ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Untuk kawasan regional, perekonomian Indonesia cukup unggul ketimbang Singapura (1,2 persen), Malaysia (3,1 persen). Namun setara dengan Vietnam yang perekonomiannnya tumbuh 5,05 persen. Perekonomian Indonesia hanya kalah dari China (5,2 persen), Filipina (5,57 persen) dan Uzbekistan (6 persen). “Walaupun Uzbekistan ekonominya jauh lebih kecil secara size,” kata Ketua Umum Partai Golkar itu.

Hingga 2025, dia meyakini, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di rentang 5 persen, masih akan berlanjut. Karena didukung kinerja industri yang terjaga, tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) yang anteng di level ekspansif atau di atas 50. Tepatnya 52,9. “Tentu ini memberikan optimisme dan modal yang optimis ke depan,” ucap Airlangga.

Informasi saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, produk domestik bruto (PDB) nasional tumbuh sebesar 5,05 persen pada 2023. Jika dilihat berdasarkan pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang dengan konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,82 persen. Sementara berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh industri pengolahan yang tumbuh sebesar 4,64 persen. 
 

Back to top button