Arena

Menyambut Denda dengan Bangga untuk Laga Persija Vs Persebaya

Duel klasik Persija kontra Persebaya sudah berakhir Minggu (30/7/2023) lalu, skor akhir 1-0 untuk kemenangan tuan rumah.

Gol dicetak oleh Ryo Matsumura, serta diwarnai kartu merah untuk Arief Catur.

Namun cerita tentang pertandingan yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta dengan 55 ribu lebih penonton itu masih akan berlanjut, setidaknya sampai akhir pekan nanti, saat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi.

Meski memecahkan rekor jumlah penonton terbanyak, laga klasik Jakarta Vs Surabaya di rumput hijau itu dibayangi sanksi Komdis, alasannya, kehadiran Bonek di tribun.

Sesuai aturan PSSI, demi mencegah adanya kerusuhan suporter, Liga 1 musim ini melarang adanya suporter away. Artinya Bonek tidak boleh datang mendukung Persebaya, jika bermain di luar Gelora Bung Tomo (GBT).

Namun kemarin, ratusan Bonek hadir di tribun GBK Senayan, mendukung Persebaya berlaga di Jakarta.

Tanpa Rantis, Dikawal Persija Fans
Begini seharusnya sepak bola ❤️💚

Rivalitas 90 menit
Selebihnya kita saudara 🤝🏽#PersebayaDay #FightForBelief pic.twitter.com/mSZjHDvICF

— Official Persebaya (@persebayaupdate) July 30, 2023

Biasanya, denda akan dibebankan ke klub, besarannya sekitar Rp25 juta. Saat Persebaya melawan PSIS Semarang minggu lalu, Bonek datang.

Setelah diputus dalam sidang Komdis, Persebaya harus membayar Rp25 juta. Namun Bonek berinisiatif menggalang dana dari para suporter untuk membayar Rp25 denda tersebut.

Kali ini, bukan tidak mungkin hal itu akan kembali dilakukan Bonek, membuka donasi, melunasi sanksi.

Namun spiritnya bukan itu, laga Minggu kemarin menunjukkan lunturnya perselisihan antarsuporter, khususnya Jak Mania dengan Bonek.

Perseteruan Persija Vs Persebaya yang berlangsung sejak era Liga Indonesia tahun 2000-an, tak lagi tampak pada laga Minggu malam lalu.

Tensi panas dua klub tertua dan terbesar di Indonesia itu, dibarengi dengan rivalitas antar kedua suporter. Dalam tiap pertandingan yang mempertemukan Persija dan Persebaya, potensi rusuh antarsuporter sangatlah besar. Bahkan tak jarang menimbulkan korban.

Namun hal itu tak tampak di laga kemarin. Sejumlah video yang diunggah di media sosial, benar-benar meluluhkan rivalitas fanatik antarsuporter.

Mulai dari perjalan tim Persebaya selama di Jakarta, tak ada rantis maupun aparat. Pengamanan dan pengawalan, dilakukan langsung oleh pemilik Jakarta, Jak Mania. Mulai dari hotel, sepanjang perjalanan, sampai masuk menuju stadion, tak ada gangguan untuk Bajul Ijo.

Begitu pula dengan Bonek, meski tak identik menggunakan kaos hijau, ada ratusan orang yang datang dari Surabaya, duduk berdampingan dengan Jak Mania, berbagi tribun, berbalas chant, tapi tak ada gesekan. Bahkan ‘Song for Pride’ yang jadi anthem Persebaya, diputar dengan lantang di GBK.

Pelarangan suporter away demi transisi perbaikan sepak bola Indonesia hanyalah omong kosong

Sekadar dalih
Tetap saja pijakannnya adalah stabilitas politis

Memang pernah punya andil apa PSSI dlm mendinginkan hubungan antar suporter?
Nol besar pic.twitter.com/XJvcrIGeXs

— Andie Peci (@AndiePeci) July 31, 2023

GBK malam itu, disesaki 55.103 penonton!

Pemandangan yang menyejukkan antarsuporter di sepak bola Indonesia. Hingga 90 menit pertandingan berjalan, tak ada ribut-ribut dari arah tribun.

Meski pemain Persebaya diusir wasit, dirugikan karena tak dapat penalti, Bonek tetap tenang, tidak membuat keributan.

Hingga peluit panjang dibunyikan, papan skor menunjukkan kemenangan untuk tuan rumah, tak ada aura kekecewaan berlebihan dari Bonek. Mereka tetap keluar stadion dengan kepala tegak, dan dengan pengawalan Jak Mania.

Pemandangan yang diharapkan akan tetap terus ada, sampai Persija main di Surabaya, atau sampai seterusnya hingga jadi pemandangan biasa di Liga Indonesia.

Meski dibayangi denda Rp25 juta, hal itu tak sebanding dengan menyatunya Bonek dan Jak Mania di tribun stadion. Mereka patut bangga meski tahu perbuatan mereka akan diganjar dengan denda. Menyambut denda dengan bangga!

Back to top button