Market

Bus Listrik Buatan PT INKA akan Beroperasi di Candi Borobudur

PT INKA (Persero) telah memproduksi bus listrik yang bernama E-Inobus. Bus tersebut PT INKA pamerkan di kawasan Candi Borobudur dalam rangka kegiatan pameran Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dan peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Peresmian itu langsung diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu.

Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship PT INKA (Persero) Bambang Ramadhiarto mengatakan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sangat mengapresiasi pembuatan E-Inobus dan pengembangannya.

“Pada bulan Februari 2022, PT INKA (Persero) bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat), Perum Damri, PT TWC, dan Badan Otorita Borobudur menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor). Pada rakor itulah diputuskan titik yang akan menjadi percontohan pembangunan SPKLU dan operasional E-Inobus INKA ada di area Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur,” ujar Bambang dalam keterangannya di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (5/6/2022).

Menurut dia, kegiatan pameran tersebut merupakan langkah pemerintah dalam menyukseskan program DPSP, salah satunya di Candi Borobudur dengan memanfaatkan kendaraan energi terbarukan yakni kendaraan listrik.

Dengan uji-operasi E-Inobus di area Candi Borobudur, hal itu menunjukkan komitmen PT INKA (Persero) dalam mendukung pemerintah untuk melakukan peralihan kendaraan dari moda transportasi berbahan bakar fosil ke kendaraan bertenaga listrik atau baterai sekaligus mensukseskan agenda KTT G20 di Indonesia.

Rencananya, E-Inobus bersama kendaraan listrik yang lain akan dioperasikan di area tersebut.

Sementara, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesempatan tersebut menyampaikan untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam penggunaan kendaraan listrik, pihaknya meminta PT INKA (Persero) untuk menambah armadanya.

“Kita ucapkan selamat atas peresmian Borobudur sebagai destinasi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Saya juga sampaikan apresiasi terhadap kerja keras tim membuat semua ini. Kalau boleh INKA, Pak Dirut INKA, busnya jangan satulah, tambah 4 atau 5 di sini. Jadi karena kita mau serius untuk pakai electric vehicle, mobil listrik, dan bus listrik,” kata Menko Luhut.

Adapun keunggulan E-Inobus, untuk baterainya membutuhkan waktu 3-4 jam untuk pengisian daya sampai penuh. Dengan pengisian daya sekali cas, E-Inobus bisa melaju hingga jarak tempuh 200 kilometer.

Sementara tingkat kebisingan pada bus listrik tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan bus diesel. E-Inobus rata-rata 71dB dan bus diesel 85db.

Untuk kecepatan, E-Inobus sanggup melesat maksimal 90 km/jam dan memiliki maksimal gradeability atau kemampuan mendaki tanjakan 14 persen.

Nilai jual lainnya dari bus listrik itu adalah faktor efisiensi segi perawatan dan konsumsi bahan bakar. Bus listrik lebih efisien 58 persen dibanding bus diesel. Hal itu didasarkan dari catatan pengujian yang sudah dilakukan E-Inobus dari lintas dalam kota dan luar kota (tol) dengan total jarak sejauh 122 kilometer.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button